Sugianto Kusuma alias Aguan telah dipilih memimpin konsorsium Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di IKN Nusantara. Ia sendiri merupakan sosok dibalik kesuksesan salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia, Agung Sedayu Group.
Berdasarkan informasi dari situs resmi perusahaan, dikutip Sabtu (19/8/20230, Aguan pertama kali membangun Agung Sedayu Group (ASG) dari sebuah perusahaan kontraktor rumah pertokoan sederhana yang didirikan pada tahun 1971.
Dalam kurun waktu 10 tahun pertama, perusahaan milik Aguan ini mulai dikenal pasar properti Tanah Air hanya melalui perbincangan dari mulut ke mulut. Namun nyatanya hal inilah yang membuat perusahaan tersebut berkembang pesat hingga mampu mengembangkan jangkauan pelanggan dan memperluas mitra usaha.
Kemudian pada 1991, Aguan bersama jajarannya berhasil menunjukkan kemampuan ASG sebagai perusahaan properti papan atas melalui kesuksesannya membangun Harco Mangga Dua, mal elektronik terintegrasi pertama di Indonesia.
Kesuksesan tersebut segera diikuti dengan kesuksesan lainnya dengan pengembangan beberapa kawasan residensial dan komersial berskala besar seperti Taman Palem seluas 200 hektar dan beberapa apartemen gedung tinggi.
Lebih lanjut, berkat tangan dingin Aguan, ASG berhasil terhindar dari krisis keuangan Asia pada 1998 lalu. Tidak seperti perusahaan pengembang lainnya, di masa krisis ASG justru mampu mempertahankan posisinya sebagai perusahaan pengembang ternama.
Semenjak itu ASG semakin gencar menggarap proyek-proyek baru, termasuk proyek revolusioner Kelapa Gading Square, kawasan dengan konsep one-stop-living yang dikenal sebagai salah satu hunian elit Jakarta.
Terbaru, Agung Sedayu milik Aguan juga ikut dalam proses pengembangan kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. Proyek ini ia garap bersama perusahaan ternama lainnya, Salim Group.
Masih berdasarkan informasi dari situs resmi perusahaan, proyek ini kembali digarap usai berhasilnya proyek pembangunan PIK1 yang dipegang kedua grup.
PIK2 sendiri merupakan proyek pengembangan kawasan besar-besaran yang luasnya mencapai sekitar 2.650 hektar. Rencananya kawasan PIK2 ini akan dibangun menjadi pusat kekuatan ekonomi yang memiliki daya tarik bagi peluang dan investasi dalam berbagai pengembangan properti.
(eds/eds)