Kemarin, uji coba terbatas LRT Jabodebek akhirnya digelar untuk masyarakat yang sudah mendaftar. Momentum tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh warga ibu kota dan sekitarnya untuk menjajal transportasi publik baru ini.
Dibalik antusiasme masyarakat untuk mencoba LRT Jabodebek, ada sejumlah catatan yang perlu diperbaiki menjelang peresmian sekaligus pengoperasiannya pada 28 Agustus. Adapun catatan-catatan ini diperoleh dari testimoni para pengguna.
Lupi merupakan salah satu masyarakat yang mengikuti uji coba LRT Jabodebek hari ini. Setelah menunggu sejak Juli, ia mengaku senang akhirnya berkesempatan menjajal transportasi baru ini. Lupi menilai, rasanya tidak terlalu berbeda jauh dengan LRT Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski secara keseluruhan perjalanannya nyaman, sayangnya sempat terlambat satu jam karena menunggu kereta LRT Jabodebek rute Dukuh Atas-Jati Mulya yang tak kunjung datang. Selain itu juga, ia menyoroti terkait pintu kereta dan pintu peron yang belum presisi.
"Dilihat tadi beberapa kali ada pintu gate yang di luar sama itu nggak pas. Jadi tadi pas kebuka cuma setengah doang, kita masuknya harus melipir-melipir. Mungkin yang begitu-begitu, minor, tapi in general sih oke, nyaman," kata Lupi saat ditemui di dalam LRT Jabodebek, Sabtu (26/8/2023).
Hal serupa juga dirasakan oleh Fatih, Felicito, dan Arsya. Menjajal LRT Jabodebek yang sama dengan Lupi, ketiganya mengaku merasa nyaman dengan menaiki moda transportasi ini. Hanya saja, memang ada beberapa catan kecil.
"Menurut saya sih seneng, nyaman-nyaman aja. Cuman buat sekarang ada beberapa yang kurang. Mungkin karena masih uji coba kali ya. Kayak misalnya ini mau jalan nih terus 'ngejegleg', kayak kasar gitu. Terus saat mau berhenti kayak agak dipaksa berhenti," kata Fatih.
Kemudian Arsyi menambahkan, perihal waktu tiba kereta yang terlambat hampir sejam di awal. Ia berharap ke depan, hal-hal kecil seperti ini bisa diatasi sehingga masyarakat lebih nyaman tatkala menggunakan LRT Jabodebek.
Tanggapan Dirut KAI
Pada momentum uji coba hari ini, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo turut serta menjajal LRT Jabodebek. Dirinya tak menampik kalau memang ada sejumlah masalah teknis yang terjadi. Didiek mengatakan, proses penyesuaian terhadap teknologi pengoperasian LRT masih terus dilakukan.
"Ini kan adjustment terus. Pintu kan ini sudah tepat ya (menunjuk kereta di hadapannya), memang kalau pengereman kadang suka agak kurang smooth gitu ya. Nah ini akan terus kita pelajari. Akan dicatat, dan dijadikan masukan, sistem tuh akan selalu belajar ya, sehingga dengan artificial intelligence-nya akan semakin baik," kata Didiek ditemui detikcom di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta.
Menyangkut masalah posisi pintu LRT Jabodebek dan pintu peron stasiun yang belum presisi, Didiek mengatakan, penyesuaian sistem masih akan terus dilakukan. Oleh karena itu, uji coba ini dilakukan agar evaluasi bisa terus dilakukan menjelang operasinya.
Sementara saat ditanya soal keterlambatan kereta LRT Jabodebek yang dikeluhkan para penumpang saat uji coba tadi pagi, Didek mengatakan, semua dikarenakan antrean di Stasiun LRT Cawang. Penyesuaian masih terus dilakukan dan harapannya, tatkala LRT Jabodebek sudah beroperasi penuh, masalah ini sudah bisa teratasi.
"Di Cawang tadi ada antre. Cawang itu kan pertemuan Harjamukti sama Jati Mulya. Itu yang sekarang alignment waktunya ini masih dalam tahap adjustmen terus. Harapannya saat peak nanti, yang dari Jati Mulya 6 menit, Harjamukti 6 menit, Cawang ke sini (Dukuh Atas) 3 menit bisa in line," pungkasnya.
(shc/das)