Sementara itu, Kementerian PUPR akan membangun 47 tower di IKN. Menurut Agung, perusahaan swasta ini diperkirakan akan membangun sekitar 200 tower. Namun ia belum merinci berapa nilai investasi 10 perusahaan swasta itu.
"Yang 47 itu dari APBN. Kalau yang swasta ini estimasi kita ada 200 tower, yang menyampaikan minat dan sekarang sedang diproses studi kelayakan," katanya di sela acara ASEAN Investment Summit 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (3/9/2023).
Agung membocorkan beberapa perusahaan tersebut. Terdapat nama Summarecon, PT Intiland Development Tbk, hingga Ciputra Group.
"Dari 10 itu ada Sumarecon, ada yang namanya PT Nindya Karya (Persero), yang ada BUMN-nya. Ada Wika Gedung. Kemudian swasta lagi ada Intiland, terus ada Triniti Land dan Ciputra," bebernya.
Sementara itu, Agung Sedayu bakal menggarap proyek dengan skema investasi swasta dan bukan Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Mereka akan menggarap proyek seperti Mall, hotel dan lainnya.
"Agung Sedayu bukan di hunian KPBU. dia di sektor Play tadi, yang investasi murni, mix use development. Yang bikin mall, hotel, itu Agung Sedayu. Rumah sakit ada Hermina, ada juga hotel, beberapa brand hotel minggu depan akan diumumkan," bebernya.
Ia menjelaskan pembangunan IKN banyak menggunakan skema KPBU yang jumlahnya sekitar 52%. Sementara sisanya berasal dari APBN dan investasi swasta murni.
"Kalau tidak salah IKN itu US$ 32 miliar, atau Rp 500 triliun. Itu kan 20%-nya APBN negara. Banyak untuk yang (proyek) work tadi. Tapi kemudian 52% itu adalah KPBU, dan banyak di (proyek) live. Nah kemudian yang (proyek) play itu adalah swasta, murni investasinya. Jadi ada 3, APBN, KPBU dan swasta," pungkasnya. (ily/rrd)