Pemerintah memastikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tidak akan mendapatkan subsidi tarif alias Public Service Obligation (PSO). Informasi ini disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Rapat Kerja (Raker) dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI, Kamis (8/9/2023) lalu.
Mulanya, Budi Karya mendapat pertanyaan dari anggota DPR RI fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sigit Susiantono. Sigit minta penegasan menyangkut persoalan subsidi itu lantaran sebelumnya mendengar dua pernyataan berbeda.
"Karena Pak Menteri pernah menyatakan bahwa PSO (Public Service Obligation) untuk KCJB itu tidak ada. Sementara pak presiden itu menyatakan bahwa akan memberikan subsidi tarif atau Public Service Obligation kepada KCJB," ujarnya kepada Budi Karya dalam rapat tersebut, ditulis Jumat (8/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Sigit juga mempertanyakan, apakah subsidi untuk KCJB tercantum dalam daftar anggaran Direktorat Jenderal (Ditjen) yang ada di RAPBN Kementerian Perhubungan (Kemenhub) 2024. Apabila tidak ada, pihaknya menyetujui pagu anggaran Kemenhub Rp 38,47 triliun yang akan disahkan hari itu.
Mendengar pertanyaan tersebut, dengan tegas dan singkat Budi Karya pun langsung menjawabnya. "Jawab singkat, tidak ada (subsidi tarif KCJB)," kata Budi Karya.
Pemerintah menargetkan KCJB dapat diresmikan dan dioperasikan untuk umum pada 1 Oktober 2023, bulan depan. Seiring dengan target tersebut, rencananya dilangsungkan uji coba dalam waktu dekat sehingga masyarakat umum dapat menjajalnya secara gratis.
Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Meski tak mendapat subsidi, KCJB disebut-sebut akan memberlakukan tarif diskon selama tiga tahun. Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) diusulkan Rp 250.000.
"Tarif kita usulkan ke Kementerian Perhubungan ya, tiga tahun ini diusulkan untuk diskon tarif Rp 250.000, sama seperti Kereta Api Argo Parahyangan. Biar penumpang memilih apakah kereta cepat, mereka yang mau cepat. Mungkin yang sesuai perjalanannya dengan KAI silahkan pakai KAI. Rp 250.000 itu untuk kelas II ya," katanya ditemui di Stasiun Halim Kereta Cepat Jakarta Bandung, Jakarta Timur, Sabtu (12/8/2023) lalu.
Meski demikian, dia enggan memberikan keterangan berapa sebenarnya harga normal dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut. Dia hanya menegaskan bahwa harga tersebut dinilai sudah ideal.
(shc/ara)