Jokowi Jajal Kereta Cepat Pekan Depan Sebelum Diresmikan 1 Oktober

Jokowi Jajal Kereta Cepat Pekan Depan Sebelum Diresmikan 1 Oktober

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Minggu, 10 Sep 2023 09:00 WIB
Presiden Jokowi meninjau progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jawa Barat.
Preside Jokowi. Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) rencananya akan diresmikan pada 1 Oktober, bulan depan. Sebelum hari peresmian itu tiba, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjajal kerera cepat pertama di Indonesia itu.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, Jokowi dijadwalkan akan menjajal kereta tersebut pada 13 September 2023, pekan depan. Agenda ini dilangsungkan usai kepulangannya dari India, menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 9-10 September 2023.

"Pak Presiden sendiri akan melaksanakan uji coba direncanakan tanggal 13 September," kata Budi Karya di Tegalluar, Jawa Barat, Sabtu (9/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Budi Karya memastikan, seluruh persiapan berjalan dengan lancar dan peresmian sekaligus pengoperasian KCJB dapat dilangsungkan pada 1 Oktober 2023. Hal ini sejalan dengan izin operasional yang akan segera terbit. Ditargetkan izin bisa keluar dalam 1-2 minggu ke depan.

"Ya insyaallah sebelum tanggal 1 Oktober kita keluarkan (surat izin)," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ia juga menyampaikan rencananya untuk memeriksa kesiapan jalan akses menuju stasiun-stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Pemeriksaan ini dilakukannya dengan didampingi oleh sejumlah pihak, termasuk di antaranya Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin dan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian.

"Tujuannya apa? Ini ada Pak Dirjen Bina Marga, Dirjen KA, memastikan bahwa aksesibilitas ke Tegalluar, dari dan ke Padalarang dan Karawang itu berjalan baik," katanya

Lewat pemeriksaan ini, ia berharap Bina Marga bisa langsung mempersiapkan langkah perbaikan terhadap titik-titik yang dianggap masih kurang di jalan akses terkait. Sehingga diharapkan menjelang pembukaannya, seluruh sarana prasarana telah siap.

Tarif Dijamin Terjangkau Walau Tak Dapat Subsidi

Sementara menyangkut tarif, ia menjamin harganya akan terjangkau walaupun tak mendapat subsidi tarif alias Public Service Obligation (PSO). Adapun saat ini, tarif masih dalam tahap pembahasan bersama sejumlah tim ahli.

"Tarif bersama dengan izin operasi sedang kita bahas dengan tim independen dan tim dari yang memiliki experience dari dalam dan luar negeri," kata Budi.

"Tarif tersebut yang penting adalah terjangkau bagi masyarakat, tetapi juga memberikan ruang bagi perusahaan tetap berkembang dengan baik," sambungnya.

(shc/das)

Hide Ads