Jual Dua Ruas Tol Trans Sumatera, Utang Hutama Karya Turun Rp 14,2 T

Jual Dua Ruas Tol Trans Sumatera, Utang Hutama Karya Turun Rp 14,2 T

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 13 Sep 2023 15:01 WIB
Public Expose Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi PT. Hutama Karya

(kiri ke kanan) Direktur Utama Jalan Tol PT. Hutama Karya Bambang Pramusinto, Direktur Utama PT. Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra dan Direktur Keuangan PT. Hutama Karya Anis Anjayani menjawab pertanyaan wartawan sesaat setelah berlangsungnya Due Dilligence Meeting & Public Expose Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi I di Jakarta, Rabu (16/11/2016). PT Hutama Karya (Persero) melangsungkan acara Due Dilligence Meeting & Public Expose Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi I Hutama Karya Tahun 2016 dalam rangka mendukung pendanaan untuk pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera. Grandyos Zafna/detikcom
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - PT Hutama Karya berhasil menekan jumlah utang yang digunakan untuk pembangunan Jaringan Tol Trans Sumatera (JTTS). Dari total utang Rp 44,28 triliun, kini sudah diturunkan menjadi Rp 30 triliun.

Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan perusahaan bisa menekan jumlah utang hingga Rp 14,2 triliun karena baru saja melakukan divestasi jalan tol yang dilakukan oleh Indonesia Investment Authority (INA). Ada dua jalan tol yang dilego ke INA, ruas Medan-Binjai dan Bakauheni-Terbanggi Besar.

Total uang didapatkan setelah melego tol ke INA sebesar Rp 20 triliun. Namun pihaknya baru mengantongi Rp 15 triliun, sisanya dibayarkan tahun 2025.

"Jadi sebelum kami melakukan asset recycle dengan INA, utang jalan tol Trans Sumatera adalah Rp 44,28 triliun. Saat ini utang kami tinggal Rp 30,07 triliun," ungkap Budi Harto dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu (13/9/2023).

Dalam paparannya, dari uang hasil lego tol dapat melunasi utang tol Medan-Binjai senilai Rp 361 miliar dan utang tol Bakauheni-Terbanggi Besar senilai Rp 7,85 triliun.

Selanjutnya, pihaknya juga berhasil mengurangi utang pada ruas tol Palembang-Indralaya dari Rp 1,04 triliun menjadi Rp 958 miliar. Kemudian, untuk pinjaman monetisasi akses Tanjung Priok dari awalnya Rp 3,46 triliun menjadi Rp 2 triliun. Terakhir, utang untuk ruas tol Pekanbaru-Dumai senilai Rp 7,76 triliun menjadi Rp 1,5 triliun.

"Kami selesaikan dulu untuk ruas yang kami lepas, Medan-Binjai misalnya dari Rp 361 miliar jadi 0," ujar Budi Harto.

Sisa utang yang tidak berkurang adalah utang obligasi, utang tuas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, global medium term note, dan pinjaman bridging.

Nah sisa utang Rp 30 triliun tadi akan diselesaikan dengan beberapa cara. Pertama, pihaknya akan menggunakan sisa pembayaran lego dua tol senilai Rp 5 triliun untuk membayar utang.

Kedua, pihaknya juga berencana melakukan satu lagi lego tol Trans Sumatera ke INA. Tepatnya jalan tol Terbanggi Besar-Kayu Agung dengan nilai Rp 15 triliun. Praktis, pihaknya punya uang Rp 20 triliun untuk membayar sisa utangnya senilai Rp 30 triliun, maka utang akan bersisa Rp 10 triliun.

"Jadi kami punya dana untuk selesaikan utang Rp 30 triliun sisanya tadi dengan Rp 20 triliun itu," ungkap Budi Harto.

Terakhir, sisa utang Rp 10 triliun tadi akan dikelola pembiayaannya melalui pendapatan usaha. "Sisa Rp 10 triliun akan kami kelola dengan pendapatan yang ada," pungkasnya.

Simak juga Video: Sambut Momen Nataru, Begini Kesiapan Tol Trans Sumatera

[Gambas:Video 20detik]



(hal/das)


Hide Ads