PT Hutama Karya (Persero) mencatat utang dari bank dan obligasi per September 2023 sebesar Rp 30,071 triliun. Utang ini telah turun dari posisi Juni 2023 sebesar Rp 44,289 triliun.
Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan, utang perusahaan berkurang setelah melepas dua tol yakni Tol Medan-Binjai dan Bakauheni-Terbanggi Besar ke Indonesia Investment Authority (INA) dengan nilai sekitar Rp 20 triliun.
"Kami sudah melakukan aset recycle dan sudah menerima atas 2 ruas, Medan-Binjai, Bakauheni-Terbanggi Besar senilai Rp 20 triliun. Kami sudah menerima Rp 15 triliun," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI, Jakarta, Selasa (19/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menyelesaikan utang itu, pihaknya akan mengandalkan sisa pembayaran dari INA sebesar Rp 5 triliun.
"Tahun 2025 kami akan mendapat pembayaran kedua dari INA sebesar Rp 5 triliun yang kami gunakan untuk menurunkan pinjaman ini sehingga tinggal Rp 25 triliun," katanya.
Selain itu, Hutama Karya akan kembali melepas asetnya yakni Terbanggi Besar-Kayu Agung sebesar Rp 15 triliun. Sehingga, utang Hutama Karya nantinya tersisa Rp 10 triliun.
"Kemudian ada ruas Terbanggi Besar-Kayu Agung dengan investasi Rp 15 triliun akan kami lakukan aset recycle sehingga bisa menurunkan pinjaman, sehingga pada saatnya nanti pinjaman kami akan tinggal Rp 10 triliun dan angka Rp 10 triliun masih layak untuk kami kelola dengan aset-aset yang ada ini," katanya.
Lihat juga Video: Komitmen Hutama Karya Lindungi Hak Anak di Hari Anak Nasional 2023