WIKA Sedang 'Berdarah-darah', Butuh Suntikan Modal Negara Rp 6 T

WIKA Sedang 'Berdarah-darah', Butuh Suntikan Modal Negara Rp 6 T

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 19 Sep 2023 14:09 WIB
Pekerja melakukan proses pembungunan Tol Bekasi Kampung Melayu (Becakayu) di Kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Senin (25/7/2016). PT Waskita Karya Tbk (WSKT) telah menyelesaikan 63% pembangunan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) seksi I. Perseroan optimis seksi IB dan IC dari ruas tol tersebut akan bisa beroperasi pada kuartal I 2017.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA mengusulkan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 6 triliun tahun depan. PMN ini untuk modal kerja guna menyelesaikan 41 proyek yang terdiri dari 37 proyek strategis nasional (PSN) dan 4 proyek IKN.

Dalam paparannya, Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menjelaskan kondisi perusahaan yang tidak begitu baik. Dia menerangkan, ketika pre pandemi, EBITDA perusahaan pada tahun 2018 sebesar Rp 4,349 triliun dan tahun 2019 sebesar Rp 4,889 triliun. Kemudian, cash ratio pada tahun 2018 sebesar 49,46% dan tahun 2019 sebesar 34,09%.

Memasuki pandemi, EBITDA perusahaan tahun 2020 turun menjadi Rp 2,447 triliun dan di tahun 2021 sebesar Rp 2,094 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan turun tajam di 2022 pasca pandemi menjadi Rp 2,4 triliun dan sekarang di semester I 2023 Rp 558 miliar," katanya di Komisi VI Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Cash ratio juga mengalami penurunan tajam. Pada tahun 2018 tercatat 49,46%. tahun 2019 34,09%, tahun 2020 33,82%, tahun 2021 18,89%, tahun 2022 15,69% dan pada semester I 2023 5,32%.

ADVERTISEMENT

"Sehingga memang di tahun 2023 ini secara rasio kami cukup jelek, jadi cash ratio kami di 5,23%. Kemudian DER(debt to equity ratio)-nya juga jauh di atas covenant bank 3,66x dan gearing ratio 2,18x," katanya.

Untuk diketahui, cash ratio atau rasio kas merupakan alat untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar atau utang jangka pendek dengan menggunakan kas atau setara kas yang dimilikinya. Sementara DER ialah rasio utang terhadap ekuitas atau modal.

Sebagai tambahan, laba bersih WIKA tercatat Rp 2,073 triliun di tahun 2018. Laba bersih ini susut tajam di 2022 menjadi hanya Rp 13 miliar dan pada semester I 2023 tercatat rugi bersih Rp 1,997 triliun.

Lihat juga Video: Saat Wamen BUMN Buka Laporan Keuangan Waskita-WIKA Tak Sesuai Kenyataan

[Gambas:Video 20detik]



(acd/rrd)

Hide Ads