Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia akan kembali berkunjung ke Rempang, Kepulauan Riau, pekan depan. Kunjungannya itu akan dilakukan bersama pihak Kementerian PUPR untuk meninjau lokasi pengganti untuk warga terdampak proyek Rempang Eco-City.
Adapun lokasi yang dimaksud salah satunya ialah Tanjung Banon, yang masih terletak di dalam kawasan Pulau Rempang. Atas hal ini, ia juga menekankan kembali kalau masyarakat rempang tak akan direlokasi ke Pulau Galang, melainkan hanya digeser ke perkampungan lain di Pulau Rempang.
"Menyangkut kapan kita mulai (pembangunan). Kementerian PU, minggu depan bersama-sama saya akan ketemu lagi ke Rempang," kata Bahlil, dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Senin (25/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian, ia belum dapat memastikan kapan pembangunan akan dilangsungkan. Pastinya, proses akan secepatnya dilangsungkan mengingat proyek Rempang Eco City juga akan segera dimulai.
"Kita konsepnya lebih cepat lebih baik," tegasnya.
Selain itu, Bahlil juga menekankan kembali kalau masyarakat tak diberi tenggat waktu hingga 28 September untuk mengosongkan perkampungannya. Diskusi dan proses hitung-menghitung terirus dilangsungkan demi menemukan jalan tengah kapan tenggat waktu kawasan tersebut harus kosong untuk mulai digarap.
"Kami lagi menghitung semuanya , kita cari alternatif terbaik. Hampir 300 KK (kepala keluarga) yang mendaftar sukarela untuk ikut mengambil bagian dari pergeseran. Waktu saya ke sana belum 300, tapi sekarang hampir 300," jelasnya.
Sementara itu Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan, pekan depan baru akan dimulai proses perencanaan pembangunam kawasan perkampungan baru tersebut.
"Survei dulu. Itu kan bagian dari proses kan perencanaan dulu. Langsung bangun nanti gambarnya kayak opo," kata Diana, saat ditemui usai konferensi pers.
Sementara untuk pendanaannya sendiri, menurutnya sebagian berasal dari BP Batam dan sebagiannya lagi ada sumbangsih APBN. Selain itu, Diana belum dapat memastikan kapan dam berapa lama proyek tersebut akan dibangun. Namun yang pasti, proyek tersebut tidak dapat rampung pada tahun 2023 ini. Akan tetapi ia menjamin prosesnya tak akan sampai satu tahun.
"Ya nggak juga (dibangun selama setahun). Kalau setahun kelamaan. Kasian nanti sewanya lebih banyak nanti," pungkasnya.
(shc/hns)