Hub Space 2023

Menhub: Kereta Cepat Dulu Banyak yang Nyinyir, Sekarang Kita Bisa

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 29 Sep 2023 15:17 WIB
Foto: Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (Rumondang N/detikcom)
Jakarta -

Menteri Pehubungan Budi Karya Sumadi bercerita terkait dengan tanggung jawab yang diamanatkan kepadanya dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, Jokowi kerap memberikan tugas-tugas yang luar biasa, bahkan hingga akhirnya turut membuat kemampuan pemerintah dalam merealisasikannya dipertanyakan.

Tak sedikit pula yang 'nyinyir' terhadap proyek-proyek priorotas Jokowi itu. Namun demikian, ia beserta kementerian dan lembaga lainnya berhasil membuktikan kemampuannya hingga mampu menghasilkan proyek-proyek yang luar biasa, termasuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

"Kadang-kadang kalau Pak Presiden kita banyangin, apa bisa ya kita, apa bisa. LRT bisa. Kereta cepat, banyak yang nyinyir, sekarang kita bisa. Mudik tiba-tiba satu perintah, oke. Jadi kalau berikan satu tugas itu (Jokowi) memang benar-benar luar biasa," katanya, dalam acara Hub Space X KAI Expo 2023 dipersembahkan oleh Kementerian Perhubungan, KAI dan detikcom, serta didukung oleh Meratus di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (29/9/2023).

Budi Karya mengatakan, angkutan massal antarkota merupakan sebuah keniscayaan yang harus dilaksanakan. Pasalnya, penggunaan angkutan pribadi merupakan hal yang sebetulnya tidak dianjurkan. Oleh karenanya, pemerintah lakukan intervensi terkait dengan alternatif angkutan-angkutan dalam kota.

"MRT mulai dulu nggak jadi-jadi, pas Pak Jokowi turun tangan baru dimulai. LRT juga demikian, yang driverless itu. Saya waktu diperintahkan, gimana ini, akhirnya bisa. dan kereta cepat akhirnya bisa. Jadi angkutan massal antarkota memang merupakan suatu keniscayaan yang harus dilakukan. Apabila tidak, ruginya ratusan triliun," ujarnya.

Tak hanya alat angkutannya, menurutnya pengembangan transportasi publik secara digital lewat aplikasi juga penting. Hal ini diharapkan dapat menjamin first mile sampai last mile bisa berjalan baik hanya melewati satu aplikasi.

"Saya misal dari BSD, dari rumah mau ke Surabaya, Surabayanya Sidoarjo. Nah itu bisa dibeli sekali tiket langsung semuanya ada. Dari first mile-nya, LRT, kereta KRL, kereta, sampai di Sidoarjonya ada kereta api dan last mile di titik tertentu," jelasnya.

Menurutnya, hal ini penting demi menjamin kemudahan masyarakat dalam mengakses angkutan massal. Apabila dimudahkan lewat layanan terintegrasi, ia percaya masyarakat akan beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Dengan okupansi kendaraan umum yang naik, tarifnya pun bisa dikurangi.

"Nah saya bicara mengenai kereta api, kereta cepat, LRT. Pak Presiden secara runtut menyampaikan, Pak Luhut, Pak Menhub, kalian jangan berhenti di situ, buatlah perencanaan-perencanaan sehingga apa yang diletakkan, satu konstruksi, satu layanan, nanti akan berkelanjutan," katanya.

"Kta buktikan bahwa dulu kita nggak percaya TKDN. Begitu jalan, oke, sekarang sudah berjalan dan semua lancar," pungkasnya.

Simak Video 'Luhut Sebut Jokowi Minta Kaji Kereta Cepat Dilanjut Sampai Surabaya':




(das/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork