Masalah Lahan hingga Jalur Rawan Gempa 'Rem' Tol Padang-Sicincin

Masalah Lahan hingga Jalur Rawan Gempa 'Rem' Tol Padang-Sicincin

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 29 Sep 2023 17:00 WIB
Sejumlah truk mengantre saat melanjutkan pembangunan tol di Nagari Enam Lingkung, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Senin (22/5/2023). PT Hutama Karya menggenjot pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yakni tol Padang - Sicincin yang progres konstruksinya sudah mencapai 37,2 persen dengan pembebasan lahan sudah 95 persen serta target selesai pada 2024. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/aww.
Proyek pembangunan jalan tol Padang-Sicincin - Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Jakarta -

PT Hutama Karya (Persero) buka-bukaan soal kendala pembangunan jalan tol Padang-Sicincin. Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengungkapkan ada beberapa kendala yang dihadapi.

Dia menyebutkan di daerah Sumatera Barat untuk proyek jalan tol ini diketahui banyak tanah yang dimiliki secara turun temurun.

"Jadi turun temurun keluarga yang sertifikatnya nggak ada. Yang satu pemilik hanya surat keterangan, kalau dibebaskan semua ahli waris harus ketahui itu," jelas dia di Jakarta, Jumat (29/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menambahkan, ada juga kendala non teknis yaitu di Padang adalah salah satu wilayah yang rawan gempa bumi. Dibutuhkan pemilihan dan melihat struktur yang tepat serta engineer yang mengerti dengan kondisi tersebut.

Sebelumnya diberitakan Pembangunan Tol Padang-Sicincin ditargetkan selesai awal 2024. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto menegaskan jalan tol itu akan bisa digunakan pada Lebaran tahun 2024.

ADVERTISEMENT

Hadi baru saja melakukan peninjauan langsung ke lokasi pembangunan tol yang memiliki panjang 36,6 kilometer tersebut. Urusan pembebasan tanah, dia bilang jalan tol ini hanya tinggal menyelesaikan penetapan lokasi atau penlok untuk pintu keluar tol di kawasan Lubuk Alung.

"Saat ini saya on the spot Tol Padang-Sicincin yang sepanjang 36,6 Kilometer. Untuk urusan Penlok satu dan dua sudah selesai, tidak ada masalah. Tinggal satu lagi untuk exit di daerah Lubuk Alung," kata Hadi Tjahjanto.

(kil/eds)

Hide Ads