Pemerintah menggelontorkan insentif untuk maskapai yang akan beroperasi di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati. Langkah ini menyusul bandara tersebut yang akan beroperasi penuh per 29 Oktober ini.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (AP II) Muhammad Awaluddin mengatakan pihaknya selaku operator mendapat arahan dari Kementerian Perhubungan untuk memberikan insentif kepada maskapai yang beroperasi di Bandara Kertajati. Adapun insentif ini akan mulai diberlakukan saat bandara mulai beroperasi penuh.
"Kami memang dapat arahan dari Kementerian Perhubungan selaku regulator untuk juga membuka satu kesempatan bersama-sama. Kami paham karena memang di industri aviasi ini kan kita nggak bisa tanpa kolaborasi," katanya, saat ditemui di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Rabu (18/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu AP II telah berkoordinasi lebih lanjut bersama Dirjen Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni dan juga berkoordinasi secara internal menyangkut hal ini. Ia memastikan, dalam waktu dekat aturan menyangkut penerapan insentif ini akan segera diterbitkan.
"Dalam waktu dekat kita akan menerbitkan aturan untuk insentif yang diberikan bagi maskapai, yaitu pembebasan landing fee dan parking fee," ujarnya.
Ia juga memastikan, seluruh maskapai yang beroperasi di Bandara Kertajati akan mendapatkan insentif. Adapun sejauh ini, maskapai tersebut baru ada tiga, antara lain Air Asia, Citilink, dan Super Air Jet. Dalam waktu dekat, jumlah ini akan bertambah dengan masuknya Malaysia Airlines.
"Itu juga bagian dari untuk kita men-trigger tadi paling tidak ada beban operasi dari maskapai yang bisa terkurangi dan terkompensasi untuk kemudian dia bisa berikan insentif promosi kepada penumpang. Misalnya dengan memberikan tiket promo atau insentif paket penerbangan dan lain sebagainya," imbuhnya.
Insentif Berlaku 1 Tahun
Sementara itu Presiden Direktur Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro Adi mengatakan, insentif juga sudah ia dapatkan dari BIJB sehingga bisa menekan harga tiket supaya lebih murah. Ia menyambut baik langkah kolaborasi ini sehingga mempermudan maskapai terbang dari Kertajati.
"(Insentif) Akan diberikan selama setahun tapi nanti kita lihat ya. Kalau okupansinya nggak meningkat, bisa kita minta lagi. Tapi bagusnya kolaborasi bandara dan airline ada lah," ujarnya, ditemui terpisah.
Dengan insentif ini, Super Jet Air yang merupakan bagian dari Lion Group bisa menurunkan dana operasional hingga 1-3%. Besaran tersebut ditambah dengan perhitungan jumlah penumpang pesawat mampu membantu maskapai menghadirkan harga tiket yang lebih murah untuk konsumen.
(shc/hns)