Sejumlah warga pengguna KRL berkomentar soal akses perlintasan sementara Stasiun Manggarai dari Pintu Timur stasiun. Ada yang menyebut jalur itu sumpek karena pembangunan, namun ada pula yang mengaku sudah biasa dengan hal tersebut.
Warga pertana yang ditemui detikcom di Pintu Timur Stasiun manggarai adalah Dina. Perempuan 27 tahun itu mengaku tidak nyaman melewati jalur alternatif tersebut karena proyek yang sedang berlangsung.
"Sumpek dan bising. Untungnya saya tidak bersin karena pakai masker, cuma memang bersik sekali," ucapnya, Kamis (19/10/2023).
Warga kedua adalah Aca (19). Perempuan yang tinggal di Tanjung Barat, Jakarta Selatan ini mengaku baru pertama kali menjajal jalur alternatif tersebut.
Ia memang tidak terlalu ambil pusing soal kebisingan karena proyek tersebut. Namun menurutnya terlalu banyak tangga yang harus dilewati. "Saya sampai ngos-ngosan," ucapnya.
Sementara pengguna KRL lain adalah Hisyam (20). Warga Matraman, Jakarta Timur ini mengaku sudah biasa melihat proyek dan berbagai kebisingan yang ada.
Menurutnya, hal ini diperlukan karena Stasiun Manggarai akan menjadi pengganti Stasiun Gambir pada 2025. "Sudah biasa, mas. Ini proyeknya buat menggantikan Gambir kalo tidak salah. Jadi, ya, gapapa," bebernya.
Sebelumnya, berdasarkan catatan detikcom, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal, mengatakan pihaknya melakukan beberapa penyesuaian pada akses penumpang di Stasiun Manggarai. Salah satunya, menutup jalur perlintasan penumpang di sisi selatan stasiun.
"Kami akan menutup jalur perlintasan penumpang, atau passenger crossing sisi selatan sehingga kami dapat menyelesaikan pembangunan peron I, dan menyambung peron II dan III," kata Risal, dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (13/10/2023).
Sebagai alternatif, Risal mengatakan pihaknya membuatkan akses perlintasan penumpang sementara untuk penumpang melintas di area at grade atau lantai dasar stasiun. Selain itu, DJKA juga akan mengoperasikan area concourse lantai 1 dengan membuka partisi pada gedung baru Stasiun Manggarai.
"Kami juga tengah mempersiapkan akses lift menuju peron I untuk menunjang aksesibilitas penumpang sebagai kompensasi atas ditutupnya perlintasan penumpang sisi selatan ini," terang Risal.
Sementara itu, Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto, menyampaikan nantinya pengguna yang akan keluar atau masuk stasiun dari arah pintu Timur dapat melalui akses perlintasan penumpang sementara di lantai dasar Stasiun Manggarai dan menuju lantai 1 stasiun.
Selain itu, KAI Commuter juga akan menyiagakan petugas di jam-jam sibuk untuk mengarahkan dan mengatur flow pengguna saat akan keluar dan/atau masuk stasiun.
"Pengguna Commuter Line yang akan keluar masuk Stasiun Manggarai dari arah Timur akan lebih terjamin keselamatannya untuk menuju atau dari arah peron jalur 6-7 atau peron jalur 8," terang Asdo.
Ia menjelaskan, penutupan perlintasan penumpang sisi selatan dilakukan untuk memastikan keselamatan pengguna di area stasiun. Pasalnya, menurutnya perlintasan penumpang yang ada saat ini masih sebidang dengan jalur kereta api.
Hal ini dapat membahayakan keselamatan pengguna di area stasiun saat melintas jalur kereta api dan keselamatan pengguna selama proses konstruksi pembangunan Stasiun Manggarai
Simak juga Video 'Usulan LRT Terhubung Disetujui, Menhub: Manggarai jadi Central Station':
(das/das)