Target pemerintah menyambungkan air bersih belum tercapai. Dari target 10 juta sambungan air bersih di 2024, kini baru 3,8 juta saja yang tersambung.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan pemerintah menargetkan akan mempercepat melakukan sambungan air bersih. Setidaknya hingga tahun depan dari target 10 juta sambungan, ada tambahan 3 juta sambungan hingga tahun depan.
Jokowi, kata Suharso, juga setuju untuk membentuk Instruksi Presiden untuk mempercepat sambungan air bersih ke daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Target penyelesaiannya tahun depan 2024, kira-kira bisa lebih dari 3 juta sambungan rumah sehingga bisa 62% lah paling tidak dari yang sudah ditargetkan yang tadinya 10 juta, mudahan-mudahan itu bisa kita capai," papar Suharso di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (23/10/2023).
Untuk anggarannya, Suharso menjelaskan pemerintah butuh sekitar Rp 17,2 triliun untuk menyambungkan 3 juta sambungan tambahan air bersih ke seluruh Indonesia.
"Anggarannya diperlukan sekitar Rp 17 triliunan. Kita akan sisir dulu, yang sudah dialokasikan hari ini seperti apa, baik melalui dana alokasi khusus maupun yang ada di Kementerian PUPR. Kemungkinan Rp 16 triliun itu untuk sambungan rumah dan Rp 1,2 triliun itu untuk air bakunya," jelas Suharso.
Suharso juga menjelaskan Jokowi memberikan arahan agar sasaran rumah yang mendapatkan sambungan air bersih adalah rumah di daerah yang tingkat stunting-nya tinggi.
"Arahan Presiden adalah sasaran rumah yang mendapatkan ini adalah di daerah, termasuk daerah yang tingkat stunting-nya tinggi, terutama yang membutuhkan intervensi pengadaan air bersih yang lebih baik," jelas Suharso.
(hal/kil)