Kurang Peminat, Gimana Kabar LRT Jakarta Sekarang?

Kurang Peminat, Gimana Kabar LRT Jakarta Sekarang?

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Jumat, 27 Okt 2023 08:00 WIB
LRT Jakarta
Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Jakarta -

Layanan transportasi umum LRT Jakarta terpantau sepi pengguna meski sudah beroperasi selama hampir 3 tahun. Layanan ini memiliki jalur sepanjang 5,8 km yang melayani enam stasiun dari Peganggsaan Dua sampai Velodrome. Bagaimana kondisinya sekarang?

Ingin melihat kondisi LRT Jakarta secara langsung, detikcom menjajal moda transportasi tersebut pada Kamis (26/10/2023) kemarin. Perjalanan dilakukan melalui Stasiun Velodrome, Jakarta Timur menuju Stasiun Pegangsaan Dua Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Berdasarkan pantauan di lokasi, pintu masuk Stasiun Velodrome tepat berada di Jl Balap Sepeda, dekat gerbang masuk Jakarta International Velodrome. Di area ini terdapat dua akses masuk, satu berupa tangga naik menuju stasiun dan satu lagi berupa lift.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memasuki akses tangga menuju stasiun, pengunjung langsung disambut petugas keamanan yang berjaga. Menaiki tangga masuk ke dalam stasiun, terlihat ada sejumlah petugas keamanan lain dan satu loket pengisian uang elektronik.

Di area stasiun ini sekilas tidak terlihat ada penumpang lain. Terpantau hanya ada sejumlah petugas dan satu trainset atau rangkaian kereta LRT sedang terhenti di atas rel.

ADVERTISEMENT

Satu rangkaian LRT atau trainset berwarna putih dengan motif merah ini hanya terdiri atas 2 kereta atau gerbong.Untuk menuju rangkaian penumpang perlu mengakses pintu masuk dengan tap in kartu uang elektronik atau alat pembayaran yang tersedia lainnya.

Masuk ke dalam rangkaian LRT, terlihat satu gerbong hanya terdiri atas 10 tempat duduk di sisi kanan dan kiri gerbong. Dalam gerbong ini terlihat sudah ada enam penumpang lainnya sedang menunggu keberangkatan.

Sebelum berangkat, seorang petugas ikut masuk ke dalam rangkaian menemani perjalanan. Petugas terlihat mengawasi dan ikut memberikan bantuan kepada para penumpang bila diperlukan.

Perjalanan dari Stasiun Velodrome menuju Stasiun Pegangsaan Dua kurang lebih memakan waktu sekitar 15 menit. Adapun tarif layanan ini bersifat flat sebesar Rp 5.000 untuk sekali perjalanan.

Dalam perjalanan rangkaian LRT sempat berhenti di empat stasiun pemberhentian sebelum sampai ke stasiun akhir di Pegangsaan Dua. Keempat stasiun perhentian tersebut adalah Stasiun Equestrian, Stasiun Pulomas, Stasiun Boulevard Selatan, dan Stasiun Boulevard Utara.

Setelahnya detikcom mencoba untuk kembali menjajal LRT Jakarta dengan arah sebaliknya Pegangsaan Dua-Velodrome. Rangkaian kereta ini diberangkatkan setiap 10 menit dari masing-masing setiap stasiun akhir dengan jam operasional 5.30 WIB hingga 23.00 WIB setiap harinya.

Dalam perjalanan tersebut detikcom menggunakan layanan LRT ini bersama seorang penumpang lainnya. Kondisi ini menunjukkan bagaimana pengguna layanan LRT Jakarta masih sangat sedikit.

Tanggapan Pengelola LRT Jakarta

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sekaligus Komisaris Utama PT LRT Jakarta, Iwan Takwin, menjelaskan layanan transportasi umum yang satu ini masih cukup ramai digunakan masyarakat meski terkadang terlihat sepi.

Menurutnya LRT Jakarta banyak digunakan masyarakat, khususnya karyawan kantor dan anak sekolah. Karena itu layanan ini banyak digunakan saat memasuki jam berangkat/pulang kantor dan anak sekolah.

"Kan kita ada peak hours-nya, jadi kalau dilihat traffic-nya orang berangkat kantor berangkat sekolah itu naik. Setelah jam peak-nya itu normal, nanti naik lagi sekitar jam pulang kantor jam pulang sekolah itu naik lagi," ungkap Iwan kepada detikcom, Kamis (26/10/2023).

Selain pekerja kantoran dan anak sekolah, Iwan juga mengaku banyak pemilik bisnis yang berlokasi di dekat stasiun-stasiun pemberhentian LRT Jakarta yang menggunakan layanan ini. Karena itu LRT Jakarta tercatat biasa melayani sekitar 5.000 sampai 7.000 penumpang setiap harinya.

"Penumpang yang ada dalam sehari itu bisa 5.000 sampai 7.000," katanya.

Kondisi ini menunjukkan bagaimana layanan LRT Jakarta masih cukup banyak digunakan masyarakat meski jumlah pengunjung hanya ramai di jam-jam tertentu saja. Sehingga menurutnya tidak tepat juga bila layanan ini disebut sepi pengunjung.

"Itu indikasinya (menunjukkan) mobiliti-nya sudah berjalan. Jadi orang mau berangkat kantor berangkat sekolah. Kemudian orang mau berangkat lagi pulang kantor pulang sekolah gitu," ungkapnya.

LRT Jakarta Bakan Nyambung Manggarai

Usai beroperasi selama hampir 3 tahun, PT Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta akan melakukan pembangunan fase 1B dengan rute tambahan Velodrome-Manggarai guna meningkatkan mobilitas dan penggunaan layanan LRT.

Iwan menjelaskan hingga saat ini proyek pengembangan LRT fase 1B masih dalam tahap persiapan. Persiapan yang dimaksud seperti pembersihan dan pemagaran di sekitar area jalur dan stasiun yang akan dibangun.

"Untuk sekarang kita sudah masuk pekerja persiapan. Pekerjaan persiapan seperti pembersihan-pemagaran (area proyek) di posisi-posisi stasiunnya. Sudah masuk masa persiapan," jelas Iwan.

Diketahui pengerjaan proyek ini membutuhkan setidaknya dana investasi sebesar Rp 4,5 triliun. Dikatakan dana ini akan bersumber dari APBD Pemprov DKI Jakarta yang diberikan dalam bentuk penyertaan modal.

"Kalau 1B itu (butuh investasi dana) Rp 4,5 triliun dari Velodrome ke Manggarai. Dana ini semua dari Pemprov (DKI Jakarta) ini masuknya penyertaan modal," ungkapnya.

Menurutnya bila nanti kedua stasiun ini sudah terhubung (Velodrome dengan Manggarai), jumlah penguna harian LRT Jakarta bisa meningkat hingga 80.000 - 100.000. Sebab stasiun Manggarai sendiri merupakan kawasan transit yang terintegrasi dengan banyak transportasi umum lainnya.

"Berdasarkan kajiannya itu (pengguna layanan LRT) bisa sampai 80.000 sampai 100.000 per harinya, karena semua transportasi itu kan digabung di di Manggarai. Mulai dari kereta bandara, busway, karenanya menurut kajian kita itu bisa lebih tinggi (jumlah pengguna layanan)," jelas Iwan.

(rrd/rir)

Hide Ads