2 Investor Asing Siap Bangun Proyek Hunian di IKN Tahun 2024

2 Investor Asing Siap Bangun Proyek Hunian di IKN Tahun 2024

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 09 Nov 2023 13:25 WIB
Suasana pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (2/11/2023). Presiden Joko Widodo mengatakan nilai investasi di IKN telah mencapai Rp45 triliun dari dalam negeri. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Ilustrasi pembangunan IKN Nusantara - Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Jakarta -

Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono mengatakan akan ada sejumlah investor asing yang melakukan groundbreaking di ibu kota negara (IKN), Kalimantan Timur pada kuartal I-2024.

"PMA (Penanaman Modal Asing) Q1 2024 (groundbreaking). Karena mereka berproses ya, namanya asing itu kadang-kadang lebih jelimet ya," kata Bambang ditemui di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2023).

Bambang menyebut, ada dua investor asing yang akan membangun proyek hunian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sampai saat ini, Bambang menerangkan total Letter of Interest (LoI) alias pernyataan minat investasi yang dikantongi Otorita IKN (OIKN) sekitar 350. Angka itu gabungan antara investor dalam negeri dan asing.

Bambang menyebut, pihaknya tidak membatasi investor yang berminat untuk berinvestasi di IKN. Hanya saja, untuk investor asing memang membutuhkan waktu untuk lebih mengetahui lebih lanjut mengenai IKN, dibandingkan investor dalam negeri.

ADVERTISEMENT

"Nggak, nggak ada pembatasan. Ini masalah waktu aja dan kebetulan teman-teman dari domestik ini sudah lebih dulu," ucapnya.

"Tidak berarti bahwa yg asing ini tidak berproses. Mereka berproses juga. Butuh waktu yg lebih karena dalam membuat satu studi kelayakan, Kalau domestik kan gampang tuh. Ke sana gitu ya bisa sebulan, berapa kali mereka ke sana melihat situasi topografi seperti apa, airnya dari mana, listriknya bagaimana, dan seterusnya," lanjutnya.

Sebagai informasi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memutuskan untuk mengerem investasi asing di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.

Meski ada ratusan Letter of Intent (LoI) untuk investasi di IKN, pemerintah masih memprioritaskan investor dalam negeri.

"(LoI) 200 lebih sudah ada tapi saya lagi mengerem. Saya rem kenapa? Daerah-daerah prime itu kalau boleh semua dalam negeri, supaya IKN dari kita untuk kita. Nanti di layer 2 dan 3-nya baru bisa memberikan opsi kepada asing," katanya saat ditemui di Jakarta, dikutip Rabu (8/11/2023) kemarin.

(ada/kil)

Hide Ads