Menteri PUPR Bantah Operator Boncos Gara-gara Bayar Tol Tanpa Setop

Menteri PUPR Bantah Operator Boncos Gara-gara Bayar Tol Tanpa Setop

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 14 Nov 2023 14:56 WIB
Basuki Hadimuljono
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. (Foto: Shafira Cendra Arini)
Jakarta -

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membantah jika penerapan sistem bayar tol tanpa setop atau multi lane free flow (MLFF) akan mengurangi pendapatan badan usaha jalan tol (BUJT). Bahkan, ia mempertanyakan besaran angka berkurangnya pendapatan operator tol yang sempat mengemuka.

"Makanya tadi apa iya itu? Dari mana 20% itu?" kata Basuki di sela-sela acara Hunindotech 4.0 di Jakarta, Selasa (14/11/2023)

Basuki mengatakan, sistem bayar tol tanpa disetop belum pernah dicoba. Dia mengatakan, justru uji coba yang akan dilakukan untuk mengukur kebocoran pendapatan (loss).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Wong belum pernah dicoba sudah ada angka. Justru ini akan mengukur itu berapa sih loss-nya kalau emang betul ya," tambahnya.

Basuki menambahkan, pendapatan yang menurun imbas dari penerapan MLFF baru sebatas asumsi.

ADVERTISEMENT

"Karena ada kekhawatiran begitu tapi hanya asumsi, sehingga kita tidak bisa mutusin. Sekarang mau dicoba seberapa besar itu," katanya.

Dalam catatan detikcom, masalah pengurangan pendapatan ini disampaikan eks Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Musfihin Dahlan. Dia bilang, sistem yang diterapkan hanya mampu menjamin sekitar 80% pendapatan, sehingga ada potensi BUJT kehilangan penerimaannya hingga 20%.

Namun hal ini dibantah oleh RITS. Direktur Teknik RITS, Gyula Orosz mengaku tak tahu angka ini datang dari mana. Menurutnya apa yang dilakukan RITS saat ini selalu berorientasi pada key performance indicator (KPI) yang disepakati sesuai kontrak dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

"Tidak akan ada kebocoran 20% sama sekali. Kami tidak tahu dari mana angka ini berasal, ini tiba-tiba. Namun berdasarkan kontrak kami dengan BPJT, kami memiliki KPI yang sangat ketat. Jika Anda tidak menjangkau mereka, kami tidak diizinkan untuk memulai sistem. Jadi, pada dasarnya AI adalah titik awal yang lebih tinggi, AI ini belajar dari hari ke hari. Dan kami sekarang jauh di atas KPI. Jadi kami tidak takut akan kebocoran ini," ungkapnya.

(acd/das)

Hide Ads