Jokowi Hingga Airlangga Ramai-ramai Jawab Kritik Anies soal IKN

Jokowi Hingga Airlangga Ramai-ramai Jawab Kritik Anies soal IKN

Herdi Alif Al Hikam, Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 30 Nov 2023 07:03 WIB
Anies Baswedan saat ditemui di Kantor Transisi Jokowi-JK di jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat (9/8/2014).
Jokowi dan Anies Baswedan/Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta -

Calon presiden (capres) Anies Baswedan mengkritisi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Menurutnya proyek pemindahan ibu kota negara ini tidak sesuai dengan tujuannya untuk pemerataan sosial, malah bisa menimbulkan ketimpangan baru.

Lantas bagaimana tanggapan pemerintah terhadap sentilan Anies soal IKN? Dirangkum dari catatan detikcom, Kamis (30/11/2023), berikut tanggapan Presiden Joko Widodo hingga para menteri seperti Bahlil Lahadalia dan Airlangga Hartarto terkait kritikan tersebut.

Jokowi Tak Ingin Jawa Sentris

Terkait pernyataan yang dilemparkan Anies Baswedan, Jokowi mengaku keberadaan IKN tidak akan menimbulkan ketimpangan baru, justru menurutnya IKN akan menimbulkan pemerataan. Ia menegaskan pemerintah saat ini tidak mau Jawa sentris, namun menerapkan konsep Indonesia sentris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Justru kebalikannya, kita itu tidak ingin Jawa-sentris. Kita ingin Indonesia-sentris karena kita ingat 58% PDB ekonomi ada di Jawa, 58% dari 17 ribu pulau yang kita miliki, 58% itu ada di Pulau Jawa sehingga kita ingin Indonesia-sentris," ujar Jokowi di Hutan Kota JIEP kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (29/11) kemarin.

"Ada di pulau lain juga pertumbuhan ekonomi, di pulau lain selain Jawa juga ada titik titik pertumbuhan ekonomi baru. Yang kita harapkan itu. Jadi juga penduduk. Populasi Indonesia ini 56% ada di Pulau Jawa, yang 17 ribu, yang lainnya mestinya ada pemerataan," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Jokowi menyebut IKN akan menimbulkan pemerataan ekonomi dan pemerataan penduduk. Namun, menurut Jokowi, hal itu tak bisa dilakukan dalam waktu cepat.

"Pemerataan ekonomi, pemerataan penduduk, menumbuhkan titik titik pertumbuhan ekonomi baru. Saya kira arahnya ke sana. Tapi ini kan memang tidak sehari dua hari, setahun dua tahun, jangka panjang," ujarnya.

Bahlil Sebut Sudah Ada Undang-Undang

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengingatkan pembangunan Ibu Kota baru di Kalimantan Timur sudah ada Undang-undangnya. Artinya, semua pihak wajib mengikuti amanat hukum tersebut.

Justru Bahlil mempertanyakan kritik yang diungkapkan oleh kubu Anies Baswedan soal IKN. Pasalnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merupakan salah satu partai yang ikut menyetujui UU IKN disahkan di DPR.

"Apa yang mau dikritik itu kan PKB juga setuju itu kan Undang-undangnya. Jadi kita itu di negara ini berjalan harus berdasarkan Undang-undang. Partai (yang mendukung) AMIN itu kan juga PKB-kan dan itu ada Undang-undang dan sekarang IKN jalan terus," ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).

"Jadi ini seharusnya merupakan kewajiban, apa yang menjadi masalah," sebutnya.

Ketika ditanya apakah kritik-kritik yang dilontarkan pihak Anies Baswedan mengganggu investor, Bahlil membantah hal tersebut. "Nggak mungkin (ganggu investor), mengganggu pasangan AMIN kali, investor nggak," tegas Bahlil.

Lanjut ke halaman berikutnya.

Saksikan Live DetikPagi:

Airlangga Ungkap Anggaran Sudah Disiapkan

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bakal jalan terus meskipun mega proyek ibu kota baru itu banyak mendapatkan kritik. Buktinya, saat ini pemerintah sudah menganggarkan biaya pembangunan IKN.

Pernyataan itu diungkap Airlangga untuk menjawab sederet kritik yang dilontarkan pihak calon presiden Anies Baswedan soal IKN.

"Pemerintah sudah menganggarkan (pembangunan IKN) dalam APBN," ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023).

Lebih jauh, Airlangga tampak tak ingin banyak menanggapi kritik Anies itu. Ia langsung menaiki mobil dan meninggalkan Istana Negara.

Isi Kritikan Anies Soal IKN

Sebelumnya dalam acara dialog terbuka Muhammadiyah di UMS Surakarta, pada Rabu (22/11) lalu, Anies Baswedan menyampaikan kritikannya terkait pembangunan IKN. Kritikan ini disampaikan Anies saat dirinya ditanyai para panelis acara tersebut apakah pembangunan IKN prospektif bagi Indonesia.

Dia menyebut pembangunan IKN Nusantara tidak akan membuat pemerataan di Indonesia. Alih-alih pemerataan, menurutnya pembangunan kota baru hanya membuat ketimpangan dengan daerah sekitarnya.

"Yang IKN tadi, saya numpang jawab statement itu. Ketika tujuan membangun kota baru dan ibu kota baru adalah dengan alasan pemerataan, maka itu tidak menghasilkan pemerataan yang baru, mengapa? Karena itu akan menghasilkan sebuah kota baru yang timpang dengan daerah-daerah di sekitarnya," jawab Anies.

Anies menyebutkan, jika tujuan IKN memeratakan pembangunan Indonesia, yang harus dilakukan ialah membangun kota kecil menjadi menengah dan menengah menjadi besar di Indonesia.

"Jadi antara tujuan mau memeratakan Indonesia tidak, kalau mau memeratakan Indonesia, maka bangun kota kecil jadi menengah, kota menengah menjadi besar di seluruh wilayah Indonesia, bukan hanya membangun satu kota di tengah-tengah hutan," ucapnya.

Anies menilai langkah membangun IKN justru bermasalah. Dia menilai langkah yang dilakukan pemerintah tidak nyambung dengan tujuannya.

"Karena membangun 1 kota di tengah hutan itu sesungguhnya menimbulkan ketimpangan yang baru. Jadi antara tujuan dengan langkah yang dikerjakan itu nggak nyambung," tutur Anies

"Kami melihat di sini problem, karena itu ini harus dikaji secara serius karena tujuan kita Indonesia yang setara, Indonesia yang merata, argumennya sama, tapi menurut kami langkahnya bukan dengan membangun satu kota, tapi justru dengan membesarkan seluruh kota yang ada di seluruh Indonesia," tambahnya.


Hide Ads