Jokowi Hingga Airlangga Ramai-ramai Jawab Kritik Anies soal IKN

Jokowi Hingga Airlangga Ramai-ramai Jawab Kritik Anies soal IKN

Herdi Alif Al Hikam, Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 30 Nov 2023 07:03 WIB
Anies Baswedan saat ditemui di Kantor Transisi Jokowi-JK di jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat (9/8/2014).
Jokowi dan Anies Baswedan/Foto: Hasan Alhabshy

Airlangga Ungkap Anggaran Sudah Disiapkan

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bakal jalan terus meskipun mega proyek ibu kota baru itu banyak mendapatkan kritik. Buktinya, saat ini pemerintah sudah menganggarkan biaya pembangunan IKN.

Pernyataan itu diungkap Airlangga untuk menjawab sederet kritik yang dilontarkan pihak calon presiden Anies Baswedan soal IKN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah sudah menganggarkan (pembangunan IKN) dalam APBN," ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023).

Lebih jauh, Airlangga tampak tak ingin banyak menanggapi kritik Anies itu. Ia langsung menaiki mobil dan meninggalkan Istana Negara.

ADVERTISEMENT

Isi Kritikan Anies Soal IKN

Sebelumnya dalam acara dialog terbuka Muhammadiyah di UMS Surakarta, pada Rabu (22/11) lalu, Anies Baswedan menyampaikan kritikannya terkait pembangunan IKN. Kritikan ini disampaikan Anies saat dirinya ditanyai para panelis acara tersebut apakah pembangunan IKN prospektif bagi Indonesia.

Dia menyebut pembangunan IKN Nusantara tidak akan membuat pemerataan di Indonesia. Alih-alih pemerataan, menurutnya pembangunan kota baru hanya membuat ketimpangan dengan daerah sekitarnya.

"Yang IKN tadi, saya numpang jawab statement itu. Ketika tujuan membangun kota baru dan ibu kota baru adalah dengan alasan pemerataan, maka itu tidak menghasilkan pemerataan yang baru, mengapa? Karena itu akan menghasilkan sebuah kota baru yang timpang dengan daerah-daerah di sekitarnya," jawab Anies.

Anies menyebutkan, jika tujuan IKN memeratakan pembangunan Indonesia, yang harus dilakukan ialah membangun kota kecil menjadi menengah dan menengah menjadi besar di Indonesia.

"Jadi antara tujuan mau memeratakan Indonesia tidak, kalau mau memeratakan Indonesia, maka bangun kota kecil jadi menengah, kota menengah menjadi besar di seluruh wilayah Indonesia, bukan hanya membangun satu kota di tengah-tengah hutan," ucapnya.

Anies menilai langkah membangun IKN justru bermasalah. Dia menilai langkah yang dilakukan pemerintah tidak nyambung dengan tujuannya.

"Karena membangun 1 kota di tengah hutan itu sesungguhnya menimbulkan ketimpangan yang baru. Jadi antara tujuan dengan langkah yang dikerjakan itu nggak nyambung," tutur Anies

"Kami melihat di sini problem, karena itu ini harus dikaji secara serius karena tujuan kita Indonesia yang setara, Indonesia yang merata, argumennya sama, tapi menurut kami langkahnya bukan dengan membangun satu kota, tapi justru dengan membesarkan seluruh kota yang ada di seluruh Indonesia," tambahnya.


(fdl/fdl)

Hide Ads