Bandara Internasional Dhoho, Kediri, Jawa Timur, ditargetkan dapat dioperasikan pada awal tahu 2024 mendatang. Bandara ini punya landasan pacu alias runaway yang cukup besar alias jumbo hingga bisa digunakan oleh segala jenis pesawat.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam kunjungannya ke bandara tersebut. Budi Karya mengatakan, hal ini memungkinkan pesawat-pesawat berukuran raksasa bisa mendarat di sana.
"Apa yang dibangun sangat signifikan, runway dengan panjang 3.300 meter dan lebar 45 meter. Bisa didarati (pesawat) 777 maupun 380, jadi segala jenis pesawat bisa mendarat di sini," katanya, dalam Konferensi Pers di Bandara Dhoho, Kediri, Jawa Timur, Jumat (8/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun yang dimaksud ialah pesawat serupa Boeing 777 dan Airbus A380 yang punya badan pesawat lebar, serta mampu mengangkut penumpang hingga 400-500 orang. Budi Karya juga turut mengapresiasi PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) sebagai perusahaan swasta yang bersedia memberikan pendanaan penuh untuk pembangunan bandara ini.
"Ini adalah proyek unsolicited KPBU pertama yang dari awal kita design bersama-sama, sampai ini selesai. Dan ini adalah satu contoh bahwa Indonesia punya swasta yang memiliki komitmen dalam membangun konektivitas di Indonesia dan internasional. Dan Ini bisa jadi contoh bagi swasta-swasta yang lain untuk berinvestasi di bandar," tuturnya.
Gudang Garam melalui anak usahanya, PT Surya Dhoho Investama (SDHI) menggelontorkan investasi sebesar Rp 13 triliun untuk pembangunan bandara ini. Bandara ini merupakan Proyek Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atas Prakarsa Badan Usaha (unsolicited).
Sementara itu, Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDHI) Maksin Arisandi mengatakan, proyek ini telah berjalan sekitar 5 tahun, sejak 2018 pembebasan lahn. Sementara peletakan batu pertama atau groundbreaking dilangsungkan di sekitar 2020.
Maksin mengatakan, untuk tahap awalnya, pihaknya menargetkan bandara ini bisa mengangkut hingga 1,5 juta penumpang. Seiring berjalannya waktu, jumlah penerbangan akan ditingkatkan dan ditargetkan jumlah penumpang akan terus meningkat.
"Kita ada tiga tahapan. Tahap pertama sekitar 1,5 juta penumpang. Kemudian tahap kedua estimasi 4,5 juta penumpang, lalu ketiga sekitar 10 juta penumpang per tahunnya. Jadi budget yang kita siapkan (investasi) sampai Rp 13 triliun," kata Maksin, dalam kesempatan yang sama.
(shc/rrd)