Dibangun Gudang Garam Rp 13 T, Dhoho Bandara Pertama 100% Dibiayai Swasta

Dibangun Gudang Garam Rp 13 T, Dhoho Bandara Pertama 100% Dibiayai Swasta

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 08 Des 2023 15:55 WIB
Penampakan Bandara Dhoho Kediri hampir rampung
Bandara Dhoho Kediri. Gudang Garam kucurkan Rp 13 triliun untuk bangun bandara ini.Foto: Shafira Cendra Arini
Kediri -

Bandara Internasional Dhoho di Kediri, Jawa Timur, menjadi bandara pertama pembangunannya 100% dibiayai swasta. Proyek ini didukung oleh PT Surya Dhoho Investama (SDHI), anak usaha dari PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dengan total investasi Rp 13 triliun.

Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDHI) Maksin Arisandi mengatakan, untuk mengembangkan proyek ini pihaknya menyiapkan dana senilai Rp 13 triliun. Awalnya, perusahaan hanya menganggarkan Rp 10 triliun, namun pada pertengahan 2023 ini suntikan dana ditambah sebesar Rp 3 triliun.

"Budget yang kita siapkan (investasi) sampai Rp 13 triliun," ujar Maksin, dalam Konferensi Pers di Bandara Dhoho, Kediri, Jawa Timur, Jumat (8/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maksin mengatakan, pihaknya menargetkan bandara ini bisa mengangkut hingga 1,5 juta penumpang untuk tahun pertama pengoperasian. Seiring berjalannya waktu, jumlah penerbangan akan ditingkatkan.

"Kita ada tiga tahapan. Tahap pertama sekitar 1,5 juta penumpang. Kemudian tahap kedua estimasi 4,5 juta penumpang, lalu ketiga sekitar 10 juta penumpang per tahunnya," ujar Maksin.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang turut hadir di lokasi turut mengapresiasi keterlibatan Gudang Garam yang bersedia bersama pemerintah mewujudkan proyek ini. Adapun bandara ini merupakan Proyek Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atas Prakarsa Badan Usaha (unsolicited), di mana 100% dana berasal dari swasta.

"Ini adalah proyek unsolicited KPBU pertama yang dari awal kita design bersama-sama, sampai ini selesai," kata Budi Karya, dalam momentum yang sama.

Budi Karya menilai, proyek ini menjadi satu langkah yang sangat penting dalam mendorong ekonomi daerah. Kehadirannya membuat Jawa Timur pun punya bandara lain selain Bandara Djuanda Surabaya. Hal ini sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar terus mendorong konektivitas di Tanah Air.

"Pak Presiden selalu mengamanatkan kepada kami bahwa 'Pak Menteri, konektivitas itu penting. Konektivitas itu jadi suatu darah dari ekonomi. Artinya apa? Kalau bandara ini berfungsi, maka darah ekonomi dari Kediri dan sekitarnya akan berdenyut. Dan akan menjadi lebih luar biasa," ujarnya.

Ia sendiri berpandangan, kehadiran bandara ini menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki pihak swasta yang berkomitmen untuk mendorong konektivitas nasional. Harapannya, lewat keberadaan bandara ini, perusahaan-perusahaan swasta lainnya dapat terdorong untuk ikut berkecimpung dalam proyek-proyek bandara lainnya.

"Ini adalah satu contoh bahwa Indonesia punya swasta yang memiliki komitmen dalam membangun konektivitas di Indonesia dan internasional. Dan Ini bisa jadi contoh bagi swasta-swasta yang lain untuk berinvestasi di bandar," kata Budi Karya.

Rencananya, Bandara Dhoho ditargetkan bisa beroperasi komersial pada kisaran bulan Januaro-Februari 2024 mendatang. Dalam pengoperasiannya, posisi operator bandara akan diduduki oleh PT Angkasa Pura I (Persero).

(shc/hns)

Hide Ads