Bandara Dhoho Bisa Jadi Embarkasi Haji? Ini Jawaban Menhub

Bandara Dhoho Bisa Jadi Embarkasi Haji? Ini Jawaban Menhub

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 08 Des 2023 18:05 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi Cek Bandara Dhoho di Kediri
Menhub Budi Karya Sumadi (Berompi merah) mengecek Bandara Dhoho Kediri.Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom
Kediri -

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur, akan menjadi alternatif tempat pemberangkatan jemaah haji atau embarkasi. Hal ini disampaikannya saat berkunjung ke bandara yang didanai PT Gudang Garam Tbk (GGRM) itu.

Budi Karya mengatakan, Jawa Timur menjadi salah satu daerah dengan jumlah jemaah haji dan umroh terbanyak dalam setiap periodenya. Oleh karena itu, diupayakan agar bandara ini bisa menjadi alternatif keberangkatan, selain Bandara Udara Internasional Juanda.

"Ini adalah daerah yang sangat banyak sekali jemaah dari umroh dan haji. Kami sudah akan memberikan izin umroh, untuk umroh dan haji (dari Bandara Dhoho), dan sudah dilengkapi dengan hotel," kata Budi Karya, dalam Konferensi Pers di Bandara Dhoho, Kediri, Jawa Timur, Jumat (8/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, ia tak merincikan lokasi dari hotel tersebut, apakah akan berada di dalam kawasan bandara atau tidak. Biasanya, keberadaan hotel untuk jemaah haji terletak satu kawasan dengan airport atau setidaknya berjarak cukup dekat.

Selain itu, bandara ini juga memiliki landasan pacu atau runway jumbo berukuran panjang 3.300 meter dan lebar 45 meter. Dengan demikian, pesawat-pesawat raksasa seperti Boeing-777 yang biasa digunakan untuk mengangkut jemaah haji bisa mendarat.

ADVERTISEMENT

"Apa yang dibangun sangat signifikan, runway dengan panjang 3.300 meter dan lebar 45 meter. Bisa didarati (pesawat Boeing) 777 maupun (Airbus) 380, jadi segala jenis pesawat bisa mendarat di sini," ujarnya.

Budi Karya juga belum dapat merincikan maskapai mana saja yang akan masuk lantaran bandara ini masih dalam tahap kalibrasi. Setelah proses mencapai final, Kemenhub akan mengeluarkan rekomendasi. Dari sana, barulah maskapai bisa mulai mengajukan keikutsertaannya.

"Kita akan finalkan kalibrasi dan memberikan satu rekomendasi. Dari sana, airline akan membuka penerbangan ke mana saja, memasarkan, dan seyogyanya peresmian itu akan terjadi saat dijumpai sejumlah penumpang. Sehingga kami katakan (peresmian) bisa akhir Januari-Februari," paparnya.

Bandara Dhoho merupakan bandara pertama yang didanai swasta 100%, dengan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atas Prakarsa Badan Usaha (unsolicited). Gudang Garama melalui anak usahanya PT Surya Dhoho Investama (SDHI) merogoh kocek Rp 13 triliun untuk mewujudkannya.

Dengan adanya Bandara Dhoho ini, nantinya bandara internasional di Jawa Timur akan bertambah menjadi dua bandara internasional di Jawa Timur, bersama dengan Bandara Juanda di Surabaya. Nantinya, bandara ini akan dikelola oleh Angkasa Pura I selaku operator bandara. Harapannya, proyek ini dapat membantu mendongkrak perekonomian Jawa Timur, khususnya Kediri.

"Pak Presiden selalu mengamanatkan kepada kami bahwa 'Pak Menteri, konektivitas itu penting. Konektivitas itu jadi suatu darah dari ekonomi. Artinya apa? Kalau bandara ini berfungsi, maka darah ekonomi dari Kediri dan sekitarnya akan berdenyut. Dan akan menjadi lebih luar biasa," kata Budi Karya.

"Saya dengar akan ada satu destinasi wisata, apalagi disini ada Kerajaan Dhoho yang cukup legendaris. Ini kita akan dukung. Jadi Pak Presiden berpesan pada kami agar pembangunan ini dikawal dengan baik," pungkasnya.

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Gubernur Jawa Timur Khofifah menyebut pembangunan Bandara Dhoho Kediri dapat menjadi alternatif untuk memberangkatkan calon jemaah haji dan umrah atau biasa disebut Embarkasi. Hal ini karena bandara Dhoho digadang dapat disinggahi pesawat Boeing-777.

"Ini akan bisa menjadi salah satu titik sentral embarkasi sehingga bagi masyarakat Mataraman raya tidak hanya pada saat ibadah haji tapi juga umroh bisa melalui airport ini," kata Khofifah, Jumat (1/11/2023), dikutip dari detikJatim.

Menurutnya, hadirnya bandara ini akan membantu mobilisasi penjualan di berbagai sektor. Terlebih Kabupaten Kediri memiliki berbagai potensi besar di sektor industri dan usaha kecil menengah, seperti komoditas Nanas PK-1, kopi, dan mangga podang.

"Kalau ada alpukat tanpa biji itu adanya di kediri, keren sekali karena marketnya alpukat juga keren sekali, dalam dan luar negeri," jelasnya.

(shc/hns)

Hide Ads