4 Kritik Keras Anies soal IKN Saat Debat Perdana, Singgung Masalah di Jakarta

4 Kritik Keras Anies soal IKN Saat Debat Perdana, Singgung Masalah di Jakarta

Danang Sugianto, Herdi Alif Al Hikam, Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 13 Des 2023 10:55 WIB
Anies Baswedan
Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan.Foto: dok istimewa/KPU
Jakarta -

Debat perdana Calon Presiden (Capres) telah digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa malam (12/12/2023). Salah satu materi dalam debat adalah soal pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

Materi tersebut ditanyakan Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo kepada Capres nomor urut 1 Anies Baswedan.

"Mas Anies, dengan berbagai kondisi yang ada di Jakarta, traffic jam, orang bermigrasi, bagaimana polusi yang jadi, saya pengin dapat statement yang clear dari Mas Anies. Apa pendapat Mas Anies ketika kemudian Indonesia-sentris ini ingin dibangun, mimpi besar Indonesai ini bagaimana untuk memindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara?" ujar Ganjar kepada Anies dalam Debat Perdana di KPU Selasa (12/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merespons soal IKN, Anies pun menyampaikan beberapa kritikan:

(1) Di Mana Rasa Keadilan?

Anies membandingkan keputusan pemerintah yang membangun IKN Nusantara termasuk Istana Presiden yang baru, ketika ketersediaan pupuk masih kurang.

ADVERTISEMENT

"Kalau hari ini kita belum bisa menyiapkan pupuk lengkap tapi pada saat yang sama kita membangun sebuah Istana Presiden, di mana rasa keadilan kita?" tutur Anies


(2) Undang-undang IKN Tidak Lewati Dialog Publik Lengkap

Anies juga menilai undang-undang terkait pemindahan ibu kota negara tidak melewati proses dialog publik yang lengkap. Dialog publik justru dilakukan setelah undang-undang tersebut disahkan.

"Dan ketika dialognya sudah jadi undang-undang siapa pun yang kritisi dianggap oposisi. Siapa pun yang pro dianggap pro pemerintah. Karena tidak ada proses pembahasan yang komprehensif yang memberikan ruang kepada publik. Ini negara hukum bukan negara kekuasaan," tambahnya.

Dia menegaskan jika negara hukum seharusnya memberikan ruang kepada publik untuk membahas sebuah peraturan sebelum ditetapkan.

"Tapi ini nada-nadanya seperti negara kekuasaan di mana penguasa menentukan hukum dan kemudian kita berdebat pro-kon, kami melihat ada kebutuhan-kebutuhan urgent yang dibangun untuk rakyat," tegasnya.


(3) Masalah di Jakarta Jangan Ditinggalkan

Menurut Anies alih-alih pindah ibu kota, seharusnya masalah-masalah di Jakarta diselesaikan bukan ditinggalkan. Namun, masalah harus diselesaikan terlebih dahulu.

"Kalau ada masalah jangan ditinggalkan, diselesaikan. Itu filosofi nomor satu. Ketika di Jakarta menghadapi masalah, maka masalah lingkungan hidup, masalah lalu lintas, kepadatan penduduk, ini harus diselesaikan. Ditinggalkan tidak membuat otomatis selesai. Justru ini harus dibereskan," sebut Anies dalam Debat Pertama Capres 2024, di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).

(4) IKN Hanya untuk Aparat, Bukan Rakyat

Anies berpandangan, pembangunan IKN hanya akan dirasakan secara terbatas oleh para Aparatur Sipil Negara (ASN). Ia juga menolak pandangan tentang IKN sebagai pusat perekonomian.

"Sementara yang kita lakukan hanya membangun tempat untuk Aparatur Sipil Negara yang bekerja, bukan untuk rakyat dan bukan pusat perekonomian," kata Anies

Menurutnya, Indonesia masih punya banyak pekerjaan rumah yang lebih mendesak untuk diselesaikan. Misalnya untuk di Pulau Kalimantan sendiri, menurutnya dibandingkan untuk membangun IKN, dana jumbo itu lebih bermanfaat bila dialokasikan untuk menggenjot akses dan transportasi antar-wilayah di sana.

"Ketika kita memiliki masalah yang masih urgen tadi di depan mata kita. Di Kalimantan sendiri, kebutuhan untuk bangun sekolah yang rusak sangat banyak, bangun Kereta Api (KA) atau jalan tol antar-kota di Kalimantan. Itu urgent, yang merasakan dari uang itu siapa? Rakyat," ujarnya.

Simak juga Video ''Komentar TKN-Timnas AMIN soal Debat Panas 'Tak Kuat Jadi Oposisi'':

[Gambas:Video 20detik]



(hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads