Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hari ini membahas mengenai strategi keuangan yang akan ditempuh untuk memenuhi selisih pendanaan atau funding gap sebesar 2.580 triliun dalam sektor pekerjaan umum dan perumahan lewat skema Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU). Dalam agenda tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, lantas mengaku harus rendah hati dan banyak belajar soal keuangan.
"Generasi kami perlu ilmu ini. Ilmu baru financing, financing ini saya bodoh, gak ngerti, makanya saya selalu dengerin financing di infrastruktur. Terima kasih," ucap Basuki dalam sambutannya di Creative Infrastructure Financing, Day 3 Bold Actions: Terobosan Menutup Funding Gap Infrastruktur, di Auditorium Kementerian PUPR, Pattimura, Jakarta Selatan, Rabu (13/12/2023).
Basuki kemudian menjelaskan, bahwa ia sendiri tidak paham betul strategi 3 Bold Actions yang sudah dirancang oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) Kementerian PUPR. Oleh sebab itu, ia mengaku ingin menyimak dengan seksama talkshow yang menghadirkan enam narasumber tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka adalah, Kepala Auditorat IV.A Badan Pemeriksa Keuangan Padang Pamungkas, Direktur Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur (PDPPI) DJPPR Kementerian Keuangan Brahmantio Isdijoso, Facility Director Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT) Seve Chaytor. Kemudian, Ketua Dewan Direktur Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah, CEO Moya Indonesia Holdings Mohammad Selim, dan Direktur Pengembangan Usaha PT Jasa Marga Persero Muhammad Agus Setiawan.
Basuki mengungkap, bahwa PUPR harus banyak menyerap ilmu dari pihak eksternal. Pasalnya, ia menilai jika yang berbicara hanya pihak dari internal PUPR akan berakhir begitu-gitu saja. Oleh sebab itu, ia berterima kasih kepada para narasumber yang bersedia hadir. Menurutnya, diskusi yang akan dilakukan akan memperluas khazanah pengetahuan pihaknya dalam hal pembiayaan infrastruktur.
"Kalau internal PU anytime kita bisa diskusikan, jadi kita ingin menyerap apa yang di luar PU sehingga bisa melihat ilmu ini. Itu kayak ESG, kalau yang bicara ngomong PU, ya, ngono-ngono wae. Makanya sekarang banyak kan. Nah ini mudah-mudahan jadi bisa lebih fokus. Jadi DJPI pak Binsar di hold dulu (tidak usah berbicara), nanti kita adakan khusus di internal PUPR," bebernya.
Simak juga Video 'Strategi Menteri PUPR Atasi Banjir Berulang di Semarang':