Kementerian PUPR Benahi 37 Jembatan Tua Jelang Nataru

Kementerian PUPR Benahi 37 Jembatan Tua Jelang Nataru

Retno Ayuningrum - detikFinance
Jumat, 15 Des 2023 17:40 WIB
Konstruksi jembatan besi penghubung. dikhy sasra/ilustrasi/detikfoto
Ilustrasi jembatan - Foto: Dikhy Sasra
Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperbaiki sebanyak 37 jembatan tua jenis Callender Hamilton (CH) menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Pembenahan dilakukan PUPR guna mencegah terhambatnya arus mudik saat nataru.

"Jadi memang ada jembatan jenis CH yang tipikal usianya sudah 30 tahun bahkan lebih, ini kemarin kita lakukan penggantian-penggantian," ucap Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, dalam konferensi pers "Skema Pengaturan Jalan Nataru dan Kesiapan Jalan Alternatif & Tol" yang terlaksana secara daring, Jumat (15/12/2023).

Hedy menjelaskan sebanyak 37 jembatan tua tersebut tersebar di empat provinsi yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Pembenahan berbagai jembatan ini ditarget rampung paling lambat pada 19 Desember atau h-6 nataru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Di) Banten seperti Jembatan Cisadane, Jembatan Tawing. Memang waktu arus mudik kemarin cukup berpengaruh terhadap kelancaran tapi sejauh ini kita harapan kita targetkan bahwa jembatan-jembatan hamilton atau jembatan tua ini kita tuntaskan sebelum liburan nataru," jelasnya.

Selain itu, Hedy juga menjelaskan pihaknya juga sudah memenuhi sejumlah jembatan putus dan terdampak longsor. Dua di antaranya adalah Jembatan Cikereteg yang terletak di Jalur Bogor-Sukabumi yang kini sudah berfungsi normal, serta longsor yang berada di pendekat Jembatan Cibalok, Bogor.

ADVERTISEMENT

"Itu juga sudah kita tangani biar bisa berfungsi," ujar dia.

Sebagai informasi dilansir dari situs Kementerian PUPR, Jembatan Callender Hamilton (CH) mulai dibangun di Indonesia pada pertengahan 70'an. Jembatan tersebut direncanakan mampu memikul 100 persen Beban Standar Bina Marga Tahun 1970.

Jembatan CH direncanakan sedemikian ekonomis sehingga menghasilkan dimensi dari rangka batangnya relatif kecil bila dibandingkan dengan jembatan rangka baja tipe lainnya seperti rangka baja Belanda, Austria dan Australia.

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads