Pembangunan MRT Jakarta jalur Timur-Barat (East-West) menjadi salah satu pokok pembahasan dalam pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida pada Sabtu (16/12/2023), kemarin.
Proyek MRT Jalur Timur-Barat ini akan menghubungkan Balaraja ke Cikarang, terbentang 84,1 km dari Tangerang, Jakarta, hingga Bekasi. Jokowi menyampaikan apresiasi atas komitmen Jepang dalam pembangunan jalur Timur-Barat. Ia juga berharap, pembangunan fase selanjutnya dapat diselesaikan tepat waktu sesuai rencana.
"Saya berharap pembangunan jalur Utara-Selatan fase 2A dan 2B dapat selesai tepat waktu," ujar Jokowi, dalam keterangan tertulis, Minggu (17/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan itu, keduanya juga turut membahas tentang transisi energi. Jokowi meminta agar sejumlah proyek prioritas dipercepat. Adapun salah satu proyek yang dimaksud ialah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) atau geothermal di Muara Laboh, Solok Selatan, Sumatera Barat.
"Dan mohon dukungan percepatan tiga proyek prioritas pembangkit listrik geothermal di Muara Laboh, waste to energy di Legok Nangka dan pengelolaan lahan gambut di Kalimantan Tengah," ujarnya.
Indonesia sebagai co-initiator Asia Zero Emission Community (AZEC) juga menekankan pentingnya kerja sama dekarbonisasi pendanaan yang inklusif dan transfer teknologi rendah karbon. Selain itu, AZEC juga harus memastikan tindak lanjut 12 MoU yang ditandatangani beberapa waktu lalu saat pertemuan tingkat menteri AZEC.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin negara turut membahas kerja sama di bidang mineral kritis serta maritim. Jokowi berharap, Jepang dapat mendukung kemajuan hilirisasi industri mineral Indonesia dan kontribusi Indonesia sebagai bagian penting rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV) dunia.
Hasil pertemuan ini juga disampaikan kembali oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi yang turut serta mendampingi Jokowi dalam kunjungan kerja tersebut. Retno mengatakan, ada beberapa hasil yang dapat menjadi highlight dari pertemuan tersebut. Salah satunya, tentang komitmen Jepang dalam proyek MRT Timur-Barat.
"Adanya pledge Jepang untuk mempercepat Pembangunan MRT Jalur Timur-Barat dengan target groundbreaking Agustus 2024," kata Retno, dalam keterangan pers lewat Youtube Sekretariat Presiden.
Selain itu, Indonesia juga mendapatkan hibah kapal patroli Jepang kepada Badan Keamanan Laut (Bakamla) dengan nilai 9 miliar Yen, atau setara US$ 63,3 juta dengan kurs saat ini. Hibah kapal ini akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas kemaritiman, termasuk dari sisi penegakan hukum.
Lalu yang ketiga, adanya MoU antara Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dengan Tokushukai Medical Corporation senilai 10 miliar Yen. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kardiovaskular di kawasan Asia.
Simak Video 'Poin-poin Kerja Sama Prioritas yang Jadi Kepentingan RI di KTT ASEAN-Jepang':