Perusahaan BUMN konstruksi dan investasi PT PP (Persero) Tbk alias PTPP mengantongi kontrak baru sebesar Rp 30,2 triliun hingga November 2023. Jumlah itu meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 26,4 triliun.
Meski naik, Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan capaian nilai kontrak baru tahun 2023 ini masih di bawah target yang harapannya keseluruhan tahun bisa Rp 34,5 triliun.
"Pencapaian kontrak kita sampai dengan November 2023 sebesar Rp 30,2 triliun. Kita punya target sampai akhir tahun sebesar Rp 34,5 triliun. Saat ini beberapa proyek sedang dalam proses tender juga," kata Novel dalam Public Expose 2023 secara virtual, Rabu (20/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: PTPP Kebut 5 Proyek PSN Jokowi Kelar di 2024 |
Perolehan kontrak baru itu disebut didominasi oleh proyek-proyek dari pemerintah sebesar 42%, disusul BUMN 33% dan swasta 25%.
Contoh proyek pemerintah yang digarap PTPP saat ini adalah pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Per semester I-2023, perseroan telah dipercaya mengerjakan 8 proyek dengan total nilai kontrak mencapai Rp 4,15 triliun hingga akhir 2023.
Sedangkan 25% proyek swasta itu mayoritas disumbang dari proyek jalur kereta api North-South Commuter Railway di Filipina.
"Kita proyeksikan sampai akhir 2023 proyek-proyek pemerintah dan BUMN masih mendominasi pencapaiannya," ujar Novel.
Jika dibedakan dari jenis proyek, paling besar porsinya adalah proyek jalan dan jembatan sebesar 35%, proyek bangunan 31%, rel kereta api 12%, bandara 8%, dan sektor proyek lainnya yang porsinya di bawah 6%.
"Nanti sampai ujung tahun 2023 pencapaiannya tidak terlalu jauh beda, masih didominasi di infrastruktur gedung, dan area-area lain yang nilainya plus minus 2-10%," bebernya.
Lihat juga Video: Jokowi: Tak Ada Ibu Kota di Negara Manapun Sehijau Nusantara