2 Proyek Transportasi Canggih Kebanggaan Jokowi yang Diresmikan Tahun Ini

Kaleidoskop

2 Proyek Transportasi Canggih Kebanggaan Jokowi yang Diresmikan Tahun Ini

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 26 Des 2023 10:30 WIB
Presiden Jokowi meninjau progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jawa Barat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Foto: Rifkianto Nugroho)
Jakarta -

Sektor transportasi Indonesia tahun ini mendapatkan kemajuan yang pesat. Dua proyek transportasi canggih diresmikan tahun ini oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), proyek-proyek tersebut bercap Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memang dibesut Jokowi sejak pertama kali menjabat jadi orang nomor satu di Indonesia.

Dua proyek tersebut merupakan proyek besar perkeretaapian di Indonesia. Pertama kereta ringan LRT Jabodebek, kedua proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Bahkan kedua proyek tersebut sempat direncanakan untuk diresmikan bersamaan. Meski pada akhirnya, proyek tersebut hanya diresmikan bergantian dalam waktu yang berdekatan.

Yang lebih dulu diresmikan adalah proyek LRT Jabodebek. Jokowi meresmikannya pada Senin, 28 Agustus 2023. Peresmian kereta ringan yang menjadi proyek kesayangan Jokowi ini dilakukan di Stasiun LRT Jabodebek Cawang, Jakarta Timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LRT dengan lintasan sepanjang 41,2 kilometer tersebut dibangun dengan menghabiskan anggaran Rp 32,6 triliun. Jaringannya tersambung dari Cibubur, Bekasi, hingga tersambung ke Dukuh Atas, di pusat kota Jakarta. Dibangun sejak 2015, ditargetkan selesai 2019 hanya baru bisa dioperasikan pada 2023.

Saat meresmikan kereta ringan tersebut, Jokowi mengatakan DKI Jakarta selalu masuk dalam 10 kota termacet di dunia. Setiap hari ada 996 ribu kendaraan yang masuk ke DKI Jakarta, sehingga menyebabkan macet dan polusi.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu pemerintah membangun moda transportasi massal seperti MRT, LRT, KRL, Transjakarta hingga Kereta Bandara. Harapannya masyarakat bisa beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal. Proyek yang menelan biaya Rp 32,6 triliun ini diharapkan bisa mengurangi macet dan polusi.

"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, pada pagi hari ini saya resmikan kereta api ringan LRT terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi," ucapnya saat meresmikan moda transportasi tanpa masinis ini.

Proyek yang satu ini cukup jadi andalan Jokowi. Pasalnya, proyek tersebut merupakan karya anak bangsa dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang lebih dari 60%.

LRT Jabodebek dibuat dengan 'patungan' kerja BUMN. Mulai dari PT INKA sebagai pembuat kereta, PT Adhi Karya selaku kontraktor jalur relnya, PT LEN sebagai pihak yang menyiapkan persinyalan, hingga PT KAI yang saat ini ditunjuk sebagai operatornya.

Meski LRT Jabodebek bukan menjadi kereta ringan yang pertama beroperasi di Indonesia, namun moda transportasi ini menjadi kereta pertama yang bisa dioperasikan tanpa masinis. LRT Jabodebek menggunakan teknologi yang lebih tinggi dari MRT Jakarta maupun LRT yang sudah ada di Indonesia.

Teknologi tersebut adalah operasional generasi ke-3 atau GoA Level 3. Dengan teknologi ini, memungkinkan kereta dioperasikan tanpa masinis dan mengatur jarak antar kereta menjadi lebih dekat dengan tetap konstan menjaga jarak aman.

Saking bangganya dengan proyek ini, Jokowi sampai dua kali menjajal LRT Jabodebek sebelum diresmikan. Tepatnya pada 3 Agustus dan 10 Agustus 2023. Sebelum akhirnya diresmikan pada tanggal 28 Agustus 2023.

Kereta Cepat Pertama di ASEAN

Di awal Oktober tahun ini, Jokowi meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Setelah tujuh tahun lamanya konstruksi dilakukan, akhirnya Kereta Cepat kerja sama Indonesia dan China itu diresmikan juga.

Jokowi mengatakan kereta cepat Jakarta Bandung merupakan Kereta Cepat pertama di Asia Tenggara. Memiliki kecepatan hingga 350 kilometer per jam.

"Kereta Cepat Jakarta Bandung ini merupakan yang pertama di Indonesia dan pertama di Asia tenggara, dengan kecepatan 350 km per jam," ungkap Jokowi saat meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Halim, Jakarta Timur, Senin 2 Oktober 2023.

Jokowi juga mengungkapkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dinamakan Whoosh karena terinspirasi dari suara kereta cepat yang melesat dengan kecepatan tinggi.

"Kereta cepat ini dinamakan Whoosh, W H O O S H, ini terinspirasi dari suara kereta yang melesat dengan kecepatan tinggi," ungkap Jokowi.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung sendiri dibangun sejak 2016. Memiliki panjang trek hingga 142 kilometer yang menghubungkan Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, hingga Stasiun Tegalluar. Hanya saja, Stasiun Karawang sampai saat ini belum dibuka.

Dengan kecepatan rata-rata mencapai 350 kilometer per jam, kereta cepat hanya perlu waktu 30-45 menit untuk menyambungkan Jakarta dan Bandung.

Pembangunan Kereta Cepat menelan biaya hingga US$ 7,2 miliar atau sekitar Rp 18,58 triliun (kurs Rp 15.490). Jumlah itu sudah termasuk bengkak biaya atau cost overrun Kereta Cepat paska pandemi COVID-19.

Kereta Cepat sendiri dibangun dengan kerja sama pihak China. Tepatnya melalui perusahaan konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia-China. Dari Indonesia ada PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) yang memiliki porsi 60%, PSBI sendiri beranggotakan PT KAI, PT WIKA, PT Jasa Marga dan PT PTPN VIII.

Sisa 40% kepemilikan di KCIC dikempit oleh konsorsium perusahaan China Beijing Yawan HSR Co.Ltd. Konsorsium Beijing Yawan terdiri China Railway International Co. Ltd, China Railway Engineering Corporation, China Railway Rollingstock Corporation, China Railway Signal and Communication Co. Ltd, dan Sinohydro.

(hal/das)

Hide Ads