Jokowi Sindir Kaum yang Tinggalkan Transum demi Pakai Motor-Mobil

Jokowi Sindir Kaum yang Tinggalkan Transum demi Pakai Motor-Mobil

Ilyas Fadilah - detikFinance
Senin, 08 Jan 2024 13:10 WIB
Jokowi meresmikan Jalan tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor. Jalan tol ini terdiri dari ruas, yaitu jalan tol Serpong-Cinere dan ruas Cinere-Jagorawi.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung masalah kemacetan yang kini terjadi hampir di semua kota, terutama di Pulau Jawa. Ia menyebut tingkat kemacetan berbeda-beda mulai dari yang sedang hingga parah.

"Kalau kita lihat sekarang ini hampir di semua kota, utamanya kota-kota yang ada di Jawa macet. Ada yang sudah macetnya parah, ada yang macetnya sedang-sedang ada juga yang baru mulai macet, tapi macet," katanya saat meresmikan Terminal Pakupatan Tipe A, Serang, disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (8/1/2024).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyindir masyarakat yang lebih memilih menggunakan transportasi pribadi ketimbang kendaraan umum atau transum (transportasi umum). Kebiasaan ini menjadi tendensi buruk bagi kemacetan di jalan, apalagi bagi orang-orang yang cenderung langsung membeli mobil dan sepeda motor saat merasa mulai mampu secara finansial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa, karena orang sekarang ini hampir semuanya begitu memiliki kekuatan ekonomi, finansial langsung yang dibeli mobil. Yang dibeli sepeda motor semuanya menggunakan kendaraan pribadi dan meninggalkan transportasi umum, transportasi massal," tuturnya.

Oleh sebab itu perlu ada dorongan untuk mengembangkan transportasi umum seperti yang dilakukan di DKI Jakarta. Di Ibu Kota, kata dia, terdapat beragam pilihan moda transportasi umum seperti MRT, LRT, Kereta Cepat, KRL, hingga TransJakarta.

ADVERTISEMENT

Dengan begitu masyarakat bakal beralih menggunakan transportasi umum dan meninggalkan kendaraan pribadi. Jokowi berharap semua kota di Indonesia mulai berpikir ke arah sana.

"Oleh sebab itu seperti di Jakarta terus kita dorong. Kita kenalkan yang namanya MRT, bawah tanah, subway. Ada LRT yang baru saja selesai. Ada kereta cepat ada KRL, ada TransJakarta, semua itu untuk mendorong masyarakat agar menggunakan transportasi umum dan meninggalkan transportasi pribadi," ujarnya.

"Di semua kota mestinya harus mulai berpikir ke arah sana. Menggunakan transportasi massal, transportasi umum," pinta Jokowi.

(ily/eds)

Hide Ads