Prabowo Ungkap Kehidupan Masyarakat Pesisir Pantura: Rumah Tergenang Air Selutut

Prabowo Ungkap Kehidupan Masyarakat Pesisir Pantura: Rumah Tergenang Air Selutut

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 10 Jan 2024 11:35 WIB
Jakarta -

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan daratan di pesisir utara Jawa atau Pantura terancam tenggelam hingga banjir rob. Menurutnya, hal ini membuat kehidupan sebagian masyarakat Pantura sangat mengenaskan dan tidak manusiawi.

"Kualitas hidup sebagian rakyat kita yang sungguh-sungguh mengenaskan dan tidak manusiawi tidak boleh disebut hal lumrah dan ditoleransi untuk 10-15 tahun mendatang," kata Prabowo dalam Seminar Giant Sea Wall di Kempinski Ballroom, Jakarta Pusat, Rabu (10/1/2024).

Prabowo mengakui sudah beberapa kali mengunjungi kawasan utara Jawa, khususnya daerah-daerah yang memang rawan bersentuhan dengan laut. Dia menceritakan kondisi masyarakat di sana rumahnya tergenang air sampai lutut, air menggenangi ruang makan bahkan ruang tidur. Yang lebih mengenaskan lagi, genangan ini juga terjadi di tengah serangan lalat dan nyamuk karena banyak sampah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pernah kampanye dan kunjungi daerah di situ, dari 2014 sampai sekarang saya melihat keluarga itu yang hidup di ruangan tidur dan makannya itu air setinggi lutut. Anak mereka hidup di tengah air seperti itu, di tengah lalat, nyamuk, dan sampah," ujar Prabowo.

Kondisi ini, kata Prabowo, tak bisa lagi diterima. Apalagi Indonesia merupakan negara besar yang masuk dalam jajaran negara G20 sekaligus pimpinan ASEAN.

ADVERTISEMENT

"Ini tidak bisa diterima sebagai negara besar negara G20, sebagai pimpinan negara ASEAN yang diharapkan juga jadi pemimpin selatan dan non blok," ujar Prabowo.

Melihat kondisi ini dia mengungkapkan dirinya langsung meminta Universitas Pertahanan untuk mengkaji hal ini. Banyak hal yang dikaji mulai dari tanggul raksasa hingga beberapa opsi rumah apung.

"Ini membuat saya bertanya kepada diri saya sebagai pimpinan politik apa yang bisa saya buat untuk mengubah sesegera mungkin. Maka saya tugaskan Universitas Pertahanan untuk melakukan kajian apa yang harus dilakukan dan segera," beber Prabowo.

(hal/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads