Bank Indonesia (BI) buka suara terkait fenomena sejumlah bank asing yang menjual lini bisnis kartu kreditnya di Indonesia pada 2023. Hal itu dinilai murni sebagai keputusan bisnis (business decision).
"Penjualan (lini bisnis) kartu kredit ini murni business decision," kata Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (17/1/2024).
Fili mengatakan pihaknya sebagai pengawas sistem pembayaran hanya menjaga agar penyedia layanan transaksi kartu kredit itu mengelola secara baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini juga yang diambil alih (lini bisnis kartu kredit) bukan yang jelek-jelek, tapi yang bagus-bagus," kata Fili.
BI mencatat transaksi kartu kredit tetap berkembang di Indonesia. Berdasarkan Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan (SPIP) BI per Oktober 2023, jumlah kartu kredit yang terbit mencapai 18 juta keping.
Tercatat jumlah transaksi kartu kredit pada Oktober 2023 mencapai 33,19 juta transaksi dengan nilai menyentuh Rp 34,08 triliun, naik tipis 2,04% dari September sebesar Rp 33,39 triliun.
Sebagaimana diketahui, sejumlah bank asing telah menjual lini bisnis kartu kreditnya di Indonesia pada 2023. Citibank N.A. Indonesia (Citi Indonesia) misalnya, menjual lini bisnis consumer banking, termasuk kartu kredit mereka di Indonesia kepada PT Bank UOB Indonesia.
Selain itu, Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) juga telah menuntaskan penjualan dan pengalihan sejumlah portofolio bisnis konsumernya seperti kartu kredit ke PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN).
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan keputusan beberapa bank asing yang menjual lini bisnis kartu kreditnya di Indonesia merupakan langkah strategis yang umumnya diambil dengan tujuan untuk lebih memfokuskan diri pada strategi tertentu atau fokus pada segmen tertentu.
"Pergeseran fokus ini tidak hanya mencerminkan strategi adaptasi bank asing terhadap kondisi pasar, tetapi juga potensial untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan perbankan yang mereka tawarkan di Indonesia," tutur Dian dikutip dari Antara.
(kil/kil)