Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, mengatakan pihaknya akan mengunjungi China untuk mempelajari teknokogi Automated Rail Transit (ART) alias kereta tanpa rel yang bakal dibangun di IKN Nusantara.
Basuki menjelaskan China kini sudah mempunyai teknologi kereta tanpa rel. Studi banding pun dilakukan untuk mempelajari hal tersebut.
"Minggu depan beberapa orang dari Direktorar Jenderal Bina Marga akan lihat di China yang sudah punya itu (kereta tanpa rel)," ungkap Basuki di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (26/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Basuki kemudian menjelaskan studi banding dilakukan agar Indonesia bisa membangun teknologi serupa di IKN Nusantara. Kereta tanpa rel sendiri akan dibangun di sekitar sumbu kebangsaan di IKN.
"Itu (dibangunnya) di daerah sumbu (kebangsaan) Kemarin saya sudah konfirmasi ke presiden itu memang perintahnya supaya ada ART itu," jelasnya.
Namun, Basuki melihat pembangunan ART alias kereta tanpa rel tidak akan sulit. Pasalnya, teknologi itu tidak perlu membangun kembali jalur rel baru sebagaimana digunakan kereta api.
Basuki mengatakan, bahwa jalan yang sudah ada bisa dimanfaatkan untuk hal tersebut. Kereta pun kelak menggunakan magnet untuk bergerak.
"(Rencananya) sekarang sudah di-detail-kan, oleh Dirjen Bina Marga karena tidak membuat jalan baru, pakai jalan yang ada. Mungkin hanya dengan magnet, magnet sebagai guideline. Kan (Kereta) Itu elektrik," imbuhnya.
Sebelumnya berdasarkan catatan detikcom, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke IKN di Kalimantan Timur. Salah satu yang ditinjau adalah lokasi pembangunan kereta canggih tanpa rel yang bakal hadir di IKN. Kereta tersebut adalah Automated Rail Transit (ART).
Budi Karya menjelaskan kereta ini akan menggunakan baterai yang disubstitusikan dengan marka jalan dan magnet. Dia menjelaskan, kereta ART bakal terbentang dari kawasan Sumbu Barat hingga Sumbu Timur KIPP IKN. Rencananya Agustus mendatang sebagian rute ART sudah beroperasi.
"Kereta otonom atau ART nanti akan berada di kawasan Sumbu Barat dan Sumbu Timur. Ditargetkan pada bulan Agustus sudah bisa kita gunakan sebagian rutenya," ujar Budi Karya dalam keterangannya, Kamis (25/1/2024).
Pembangunan rute ART akan dilakukan dalam 2 fase. Untuk satu set kereta terdiri dari dua gerbong, berkapasitas 324 penumpang.
Kereta ART ini berkecepatan operasional 40 km/jam dan berkecepatan maksimal 70 km/jam. Rencananya, perusahaan China yang berpartisipasi untuk melakukan pengadaan ART di IKN.
(rrd/rir)