Giant Sea Wall Pantura Telan Biaya Besar, Swasta Bakal Digandeng

Giant Sea Wall Pantura Telan Biaya Besar, Swasta Bakal Digandeng

Samuel Gading - detikFinance
Selasa, 30 Jan 2024 21:15 WIB
Cawapres Muhaimin Iskandar menyinggung Proyek Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) Pantura dalam Debat Cawapres keempat. Seberapa penting GSW.
Ilustrasi.Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan pembangunan giant sea wall atau tanggul laut raksasa di Pantura Jawa membutuhkan biaya besar. Menurutnya, perlu ada keterlibatan pihak swasta dalam proyek tersebut.

"Itu proyek luar biasa besarnya yang disesuaikan dengan kapasitas fiskal dan desainnya disesuaikan agar bisa menggunakan dan bahkan ditawarkan pembiayaan non fiskal," ucap Suharso di kantor Bappenas di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (30/1/2024).

Kendati tidak menyebut jumlah kebutuhan pembangunan proyek tersebut, Suharso mengatakan Bappenas membuka opsi keterlibatan sektor swasta. Salah satunya dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sebab itu, Suharso mengatakan pihaknya hingga saat ini belum memutuskan skema pendanaan yang akan digunakan untuk membangun giant sea wall .

"Kalau dengan fiskal seperti apa, kalau fiskal dicampur dengan swasta KPBU seperti apa. Jadi sumber-sumber pembiayaan pendanaan itu harus dihitung dengan baik," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Suharso menegaskan pembangunan giant sea wall memang dibutuhkan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi persoalan cuaca ekstrim dan perubahan lingkungan di pesisir utara Pulau Jawa.

"Kalau saya bilang karena fiskalnya (biaya) besar sekali dari ujung ke ujung, itu yang sedang kita pikirkan (caranya). Tapi kalau kita butuh (giant sea wall), ya (kita butuh)," bebernya.

"Tapi studinya harus diupdate dengan kondisi terbaru," terangnya.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Sebelumnya berdasarkan catatan detikcom, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan Indonesia perlu membangun tanggul laut raksasa atau giant sea wall. Ia menilai butuh 40 tahun membangun hal tersebut, anggaran yang dihabiskan diperkirakan menyentuh US$ 50-60 miliar atau Rp 778-934 triliun (kurs Rp 15.570).

Pernyataan ini disampaikannya dengan berkaca pada pembangunan giant sea wall di Belanda. Belanda membutuhkan waktu hingga 40 tahun untuk menyelesaikan pembangunan tersebut.

"Saya yakin masalah giant sea wall ini mungkin membutuhkan waktu 40 tahun sampai selesai, mungkin lebih. Pengalaman dari Belanda seperti itu 40 tahun. Nah sekarang masalahnya, adakah pemimpin-pemimpin politik yang rela fokus berpikir mengerahkan segala kemampuan dalam kurun waktu 40 tahun? Ini kewajiban kita," kata Prabowo, dalam sambutannya di Seminar Nasional Giant Sea Wall di Kempinski Ballroom, Jakarta Pusat, Rabu (10/1/2024).

Selain membutuhkan waktu yang lama, untuk membangun giant sea wall di sepanjang Pantai Utara (Pantura) Jawa juga membutuhkan biaya yang tidaklah sedikit. Bahkan, disebut-sebut biayanya secara keseluruhan tembus Rp 778 triliun. Namun Prabowo tak merincikan proyek tersebut.

"Tadi kita lihat untuk fase pertama saja itu Rp 164 triliun, mungkin semuanya nanti yang saya dengar semuanya itu akan memakan US$ 50-60 miliar, mungkin lebih," ujarnya.

Prabowo menilai, pembangunan tanggul laut raksasa menjadi kewajiban dari pemerintah. Pasalnya, penurunan permukaan tanah terus terjadi hingga mengancam masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir Pantura.


Hide Ads