KCI Butuh Dana Rp 9 T untuk Pengadaan 46 Rangkaian KRL

KCI Butuh Dana Rp 9 T untuk Pengadaan 46 Rangkaian KRL

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 06 Feb 2024 21:00 WIB
Sejumlah penumpang menunggu kedatangan KRL Commuter Line Manggarai-Bogor di Stasiun Manggarai, Jakarta, Rabu (1/11/2023). PT KAI Commuter mulai 1 November 2023 menambah kecepatan KRL Commuter Line Bogor-Maggarai dari 70 km per jam menjadi 80 km per jam sehingga mampu memangkas waktu tempuh sekitar 7-8 menit. ANTARA FOTO/Tri Meilani Ameliya/Ak/rwa.
Foto: ANTARA FOTO/TRI MEILANI AMELIYA
Jakarta -

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) berencana menambah 8 rangkaian kereta baru. Jumlah tersebut akan menambah rangkaian kereta pada program pengadaan sarana KRL yang sebelumnya berjumlah 38.

Namun, Vice President Corporate Secretary KCI, Anne Purba mengaku belum tahu apakah 8 KRL tersebut berasal dari impor atau dibeli dari PT INKA. Menurut Anne, kebutuhan untuk pengadaan 8 KRL dan 38 KRL yang sudah tanda tangan diperkirakan lebih dari Rp 9 triliun.

"Jadi yang kita butuhkan sampai nanti ada 8 kereta baru itu ya, itu bisa sampai lebih dari Rp 9 triliun. Kalau dengan kondisi currency sekarang ya, ini akan berubah terus," katanya di kantornya di Jakarta Pusat, Selasa (6/2/2-24).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi, KCI sudah melakukan penandatanganan kerja sama pengadaan sarana KRL antara lain:

1. Pengadaan 16 (enam belas) rangkaian sarana KRL baru oleh PT INKA dengan total investasi hampir sebesar Rp 3,83 triliun.
2. Pengadaan 19 (Sembilan belas) rangkaian KRL Retrofit oleh PT INKA dengan total investasi lebih dari Rp 2,23 triliun.
3. Pengadaan 3 (tiga) rangkaian KRL Baru Impor oleh CRRC Sifang, China dengan total investasi sekitar Rp 783 miliar.

ADVERTISEMENT

Jika dikalkulasi, total kerja sama pengadaan 38 KRL itu bernilai Rp 6,84 triliun. Anne menyebut rencana pengadaan 8 KRL masih dalam tahap persiapan.

"Ini sedang persiapan pengadaannya. Jadi kita mau melihat dulu seperti apa nanti time delivery retrofitnya, KRL barunya, ini yang harus kita awasi. Dan memitigasi meminimalkan ada kelambatan masalah sehingga persiapan-persiapan yang 8 ini saat ini sudah dimulai lagi," jelasnya.

Untuk pendanaannya, jelas Anne, berasal dari pinjaman PT Kereta Commuter Indonesia, shareholder Loan dari PT KAI (Persero) dan Penyertaan Modal Negara (PMN).

(ily/rrd)

Hide Ads