Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melangsungkan survei pada lokasi mobilitas udara perkotaan (urban air mobility) di Bandara Kalimantan Timur. Langkah ini dilakukan demi menjamin kelancaran transportasi udara, termasuk taksi terbang.
Survei lokasi proof of concept (PoC) mobilitas udara perkotaan ini dilakukan di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan dan Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda, pada Senin (05/02/2024) dan Selasa (06/02/2024) kemarin.
Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Prof. Mohammed Ali Berawi mengatakan, pihaknya memberikan dukungan kuat untuk inisiatif kolaborasi antara bandara di Kalimantan Timur dengan Perusahaan internasional. Salah satunya akan segera diwujudkannya bentuk uji coba mobilitas udara perkotaan untuk implementasi teknologi maju di Nusantara dan kota sekitarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengujicobaan moda mobilitas udara perkotaan ini dilaksanakan sebelum HUT RI-ke 79 di 2024 mendatang. Momentum ini hanya ada melalui pembangunan IKN dan harus dimanfaatkan. Kita berharap ada teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk penciptaan, pengembangan, dan ada peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia," kata Ali, dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (9/2/2024).
Sementara itu, Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Otorita IKN, Tonny Agus Setiono menambahkan, pihaknya menyoroti pentingnya kolaborasi yang komprehensif antara pemerintah dan swasta, serta kelayakan moda.
"Uji coba harus dilakukan dengan pengkajian dan sertifikasi yang matang dan juga perlu dilanjutkan untuk studi mengenai kelayakan operasional dan penyusunan rekomendasi lingkup kebijakan baru dalam mobilitas udara perkotaan," ujar Tonny.
Oleh karena itu, Tonny mengatakan, PoC ini tidak hanya berfokus dalam pengembangan kelaikan moda, tetapi juga pengembangan sistem, sumber daya manusia, dan perangkat kebijakan kedepannya.
IKN Nusantara sendiri akan menjadi kota cerdas dengan mengadopsi teknologi transportasi dan mobilitas cerdas berbasis mobilitas sebagai layanan (mobility as a service). Oleh karena itu, survei ini menjadi dasar penting yang harus dilakukan. Survei ini turut diikuti oleh Korea Aerospace Research Institute (KARI) dan Hyundai Motors Company (HMC).
Sebelumnya HMC telah menandatangani nota kesepahaman dengan Otorita IKN untuk membangun ekosistem Advanced Air Mobility (AAM0 atau taksi terbang di Indonesia pada saat perhelatan B20 Summit di Bali Nusa Dua Convention Center pada akhir tahun 2022 silam.
Direktur Corporate Affairs Hyundai ASEAN, Tri Wahono mewakili Hyundai Motors menuturkan, pihak Hyundai berterima kasih kepada Otorita Bandara, Angkasa Pura, dan Kementerian Perhubungan yang mendampingi kunjungan hari ini.
"Pihak Hyundai akan menentukan lokasi sesuai asesmen, dan berkoordinasi dan bekerja sama secara optimal kepada stakeholder yang terlibat dalam uji coba ini," ujar Tri.
Di sisi lain, kegiatan ini masih berupa survei awal, belum ada penetapan lokasi pasti antara Balikpapan dan Samarinda. Pihak HMC juga akan memikirkan bagaimana mendatangkan pesawat tersebut menggunakan kapal hingga nanti sampai ke Samarinda.
Nusantara siap menjadi kota modern masa depan dengan ekosistem tiga kota yang memiliki enam komponen smart city salah satunya transportasi dan mobilitas berbasis mobilitas sebagai layanan yang menjadi fokus PoC ini. PoC ini mencakup pengujicobaan pemesanan moda first-mile dan last-mile menggunakan layanan mobil listrik serta pengujicobaan moda mobilitas udara otonom (autonomous air mobility).
(eds/eds)