Janji Basuki Perbaikan Tanggul Jebol Imbas Banjir di Jateng Beres 3 Hari

Janji Basuki Perbaikan Tanggul Jebol Imbas Banjir di Jateng Beres 3 Hari

Samuel Gading - detikFinance
Senin, 12 Feb 2024 19:28 WIB
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau tanggul Sungai Wulan yang jebol menyebabkan banjir di Karanganyar, Demak, Senin (12/2/2024).
Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Jakarta -

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berjanji perbaikan tanggul darurat di Sungai Wulan, Demak, Jawa Tengah beres dalam 3 hari. Tanggul Sungai Wulan jebol akibat banjir besar pada 3 hingga 5 Februari 2024.

"Untuk penanganan tanggul jebol ini sudah diturunkan 4 unit excavator dan 3 unit excavator amfibi 3. Ditargetkan dalam 3 hari ini, tanggul sudah bisa ditutup. Sudah disiapkan juga 12 pompa berkapasitas 5m3/detik untuk mengurangi genangan dan kita akan tambah pompa lagi supaya lebih cepat mengurangi luasan dan tinggi genangan air di wilayah terdampak," kata Basuki dalam keterangan Kementerian PUPR, Senin (12/2/2024).

Adapun untuk penanganan banjir di sekitar Kudus dan Demak, Basuki mengatakan pihaknya akan segera meningkatkan kapasitas Rumah Pompa Drainase Kencing. Proyek itu masuk ke dalam upaya normalisasi Sungai Wulan sepanjang 22 km yang akan mulai dikerjakan pada tahun anggaran 2024-2026 ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada April 2024 ini kita akan mulai normalisasi Sungai Wulan bagian hilir," jelasnya.

Selain perbaikan tanggul dan normalisasi Sungai Wulan, Basuki menjelaskan PUPR juga merancang pembangunan tanggul dan normalisasi Sungai Juana. Proyek pembangunan tanggul sepanjang 60 km bakal terlaksana pada tahun 2025 sampai 2027, sementara rehabilitasi tanggul sepanjang 10 km terlaksana dari tahun 2025 sampai 2027.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, sebelum meninjau lokasi jebolnya tanggul Sungai Wulan, Basuki juga sempat meninjau titik banjir pada ruas jalan Kudus-Purwodadi yang ambrol di Desa Gubug akibat luapan Sungai Tuntang, Grobogan. Dalam tinjauan tersebut ia menginstruksikan pembangunan parapet atau dinding penghalang yang sama dengan tinggi tanggul di sisi kanan kiri sungai.

"Untuk banjir di Desa Gubug ada sedikit badan jalan yang tergerus, tidak runtuh. Saya kira dalam 2 hari sudah selesai untuk perbaikan menutup pondasi jalannya. Kemudian kita buat parapet yang setinggi tanggul, supaya air tidak menggenangi jalan karena parapet jalannya lebih rendah dari tanggul," tandasnya.

(hns/hns)

Hide Ads