"Dulu kalau mau ke Palembang bisa sampai 10 jam, belum lagi berhenti dulu karena capek juga kan nyetir jauh. Sekarang alhamdulillah sejak ada jalan tol, perjalanan ke Palembang cuma sekitar 4-5 jam aja udah sampai."Maulidina, pengguna JTTS. |
Kalimat di atas adalah salah satu testimoni masyarakat setelah merasakan dampak tersambungnya ruas Jalan Tol Trans Sumatera dari Bakauheni hingga Palembang. Testimoni tadi jadi salah satu percikan kecil dampak konektivitas yang bertambah.
JTTS yang saat ini telah menghubungkan Pelabuhan Bakauheni di Lampung hingga Palembang jadi modal kuat mendorong kinerja ekonomi di Sumatera. Sumatera Selatan sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Sumatera punya potensi besar menularkan nilai tambah ke wilayah sekitarnya lewat tambahan konektivitas baru.
Dari dampak kecil yang dirasakan Maulidina, kehadiran JTTS diyakini segera menciptakan pusat perekonomian baru yang lebih besar bagi Sumatera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lama Dinanti
JTTS merupakan proyek yang telah lama dinanti masyarakat Sumatera. Menko Perekonomian kala itu, Chairul Tanjung sempat membagikan cerita ini.
CT mengaku selalu ditagih oleh warga Sumatera soal kepastian mega proyek jalan bebas hambatan yang menghubungkan Lampung hingga Aceh ini. Ia mengatakan proyek Tol Trans Sumatera sudah bertahun-tahun dinanti warga.
"Saya bilang setiap kali ke Sumatera, ke kota apapun, selalu ditanya kapan Tol Trans Sumatera itu dikerjakan." kata CT dalam acara peluncuran Tol Medan-Binjai, di Binjai, Sumatera Utara, pada 2014 lalu.
Meski berstatus sebagai penyumbang ekonomi terbesar kedua di Indonesia setelah Jawa, Sumatera punya potensi besar yang belum digarap optimal. Kelapa sawit, karet, batubara, perkapalan, hingga besi baja yang selama ini menjadi mesin pertumbuhan ekonomi di Sumatera masih punya potensi yang sangat besar untuk dikembangkan.
JTTS dipercaya dapat memacu pertumbuhan Sumatera yang lebih cepat sebagai motor ekonomi baru Indonesia. Pasalnya, infrastruktur dasar seperti jalan yang sempit dan minim alternatif kurang memadai untuk pengembangan industri.
Namun tantangan pembiayaan sempat mengganjal realisasi proyek ini. Tawaran kepada investor kerap ditolak lantaran proyek ini dianggap tidak layak secara bisnis.
Pemerintah pun mengusulkan PT Hutama Karya (Persero) menjadi BUMN yang secara khusus membangun dan mengelola ruas Tol Trans Sumatera. Penugasan ini diberikan karena Hutama Karya merupakan BUMN karya besar yang seluruh sahamnya masih dikuasai negara.
Meski diminta membangun, Hutama Karya dan Kementerian BUMN juga harus berjuang memperoleh Peraturan Presiden (Perpres) penugasan sebagai landasan dan jaminan bagi perseroan memulai proyek. Apalagi kala itu, suntikan modal negara tidak diberikan untuk mendukung pembiayaan karena Perpers tak turun dalam batas waktu yang ditentukan.
Barulah pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 2014, proyek ini mendapat perhatian khusus untuk dituntaskan. Melalui Peraturan Presiden No. 100 Tahun 2014 yang kemudian diubah dengan Peraturan Presiden No. 117 Tahun 2015 dan Peraturan Presiden No. 131 Tahun 2022, pemerintah memberi amanat kepada Hutama Karya membangun, mengembangkan, dan mempercepat pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera untuk 24 ruas jalan.
![]() |
1 Dekade Pembangunan
Setelah dikebut pembangunannya sejak diberi penugasan 2014 lalu, sampai saat ini Hutama Karya telah membangun sekitar 1.030 km Jalan Tol Trans Sumatera. Dari jumlah tersebut, 286,4 km di antaranya dalam tahap konstruksi dan 743,6 km ruas tol telah beroperasi.
Meski baru beroperasi seperempat dari total ruas JTTS yang akan dibangun, namun dampak pengoperasian sejumlah ruas telah dirasa nyata. Waktu tempuh yang semakin singkat menambah jumlah orang yang berkunjung ke Sumatera.
"Saya melihat dari sisi penumpang. Sekarang kalau dari Jawa penumpang menggunakan Damri ke Lampung berangkat jam 7 malam sampai Lampung pagi, karena ada proses penyeberangan dan sebagainya. Sekarang jam 7 malam dari Gambir, jam 1 (malam) sudah sampai. Jadi lebih singkat, begitu juga dengan sebaliknya. Jadi memangkas waktu," kata pengamat transportasi, Djoko Setijowarno.
Berdasarkan data Hutama Karya per Oktober 2023, lalu lintas harian rata-rata (LHR) JTTS mencapai 56 ribu kendaraan. Angka tersebut naik 15% secara tahunan (year on year).
Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto menjelaskan, pembangunan JTTS yang mendahulukan sebagian ruas utama dan pendukung berhasil menjadi motor penggerak ekonomi di Sumatera. Terbukti, traffic sejumlah ruas yang sudah dibangun terus bergerak naik.
Angka yang naik ini sekaligus mengamini sejumlah dampak yang telah dirasakan di sepanjang ruas yang dilalui. Salah satunya adanya peningkatan penyambungan listrik baru di wilayah yang dilintasi ruas JTTS.
"Kami dapat informasi dari teman-teman PLN bahwa saat ini di beberapa tempat yang keluar masuk tol ini ada peningkatan penambahan sambungan baru yang cukup besar di atas rata-rata nasional. Ini menunjukkan bahwa di situ ada pertumbuhan ekonomi. Saya yakin nanti akan ada banyak pertumbuhan industri di sepanjang jalan tol ini." kata Budi kepada detikcom.
![]() |
Kebehasilan perseroan membangun dengan cepat seluruh ruas penugasan tak lepas dari dukungan penyertaan modal negara (PMN) yang sampai saat ini telah disalurkan sebesar Rp 110 triliun. Dengan dukungan PMN, HK kini memiliki struktur permodalan yang kuat sehingga bisa mengakselerasi pembangunan JTTS.
Ditambah strategi recycling asset dengan melepas saham konsesi JTTS yang sudah hijau untuk kemudian bisa digunakan membangun ruas tol lainnya, HK optimistis bisa menuntaskan pengoperasian setidaknya 972 km JTTS hingga akhir 2024 nanti.
"Saya kira Sumatera nanti akan menjadi power house-nya Indonesia yang kedua setelah Jawa. Karena dengan adanya tol ini, maka akan membuka peluang berbagai industri bisa berbuat di sana. Apalagi Sumatera ini ada sawit, gas, minyak, karet, sehingga saya kira hilirisasi dari yang ada ini akan bisa dikembangkan lebih baik lagi." kata Budi.
Tak sekadar membangun jalan, HK juga menyediakan peluang akselerasi bagi Usaha Mikro, Kecil & Menengah (UMKM). Salah satunya lewat proporsi prioritas UMKM di rest area yang dioperasikan.
Sesuai PP Nomor 17 Tahun 2023, HK mengalokasikan lahan untuk UMKM paling sedikit 30% dari total luas lahan area komersial. HK bahkan memprioritaskan sekitar 70% di seluruh rest area yang dioperasikan dengan tawaran harga sewa yang jauh lebih murah dari harga komersil.
Pembangunan JTTS juga berhasil menyerap ratusan ribu pekerja. Proyek ini menyerap lebih dari 200.000 pekerja selama masa konstruksi terhitung dari tahun 2015 sampai dengan 2022. Sementara dari sisi pengoperasian, tujuh ruas JTTS yang sudah dioperasikan oleh Hutama Karya berhasil menyerap sekitar 1.980 tenaga kerja. Adapun pembagiannya 1.641 orang tenaga kerja di layanan operasi jalan tol dan 339 orang di layanan rest area.
![]() |
Semakin Menarik
Budi bilang, keberhasilan transaksi akuisisi dua ruas Tol Trans Sumatera ke Indonesia Investment Authority (INA) beberapa waktu lalu membuktikan bahwa proyek ini kini semakin menarik buat investor. Penuntasan ruas penugasan dari Lampung hingga Aceh pun semakin terang benderang.
"Ruas-ruas Hutama Karya ini mempunyai sweetener yang lumayan. Walaupun secara finansial kurang layak, tapi kami punya konsesi sampai 50 tahun, sehingga saya kira setelah tol ini beroperasi selama 5 tahun, traffic-nya akan meningkat, sehingga dengan demikian, maka secara finansial akan masuk, akan layak. Maka dengan demikian akan menarik bagi investor untuk mengambil Tol di Sumatera ini." jelas Budi.
Hingga akhir tahun 2024, diharapkan panjang tol Trans Sumatera garapan Hutama Karya yang sudah beroperasi akan mencapai 972 km. Setidaknya ada lima ruas tambahan baru yang akan beroperasi, di antaranya Tol Sigli-Banda Aceh Seksi I Padang Tidji-Seulimum 25 km, Tol Binjai-Langsa Seksi III Tanjung Pura-Pangkalan Brandan 19 km, Tol Indrapura-Kisaran Seksi II Lima Puluh-Kisaran 32 km, Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi III dan IV Tebing Tinggi-Pematang Siantar 58 km, Tol Padang-Pekanbaru Seksi I Padang-Sicincin 37 km, dan Seksi V Bangkinang-Pangkalan Tahap I (Bangkinang-Koto Kampar) sepanjang 25 km.
Sementara hingga 2029, HK menargetkan panjang JTTS yang sudah beroperasi mencapai 1.700 km, menyambungkan Bakauheni hingga Medan.
"Ini kira-kira akan memerlukan dana sekitar Rp 140 triliun. Jadi saya kira pemerintahan 2024-2029 akan menyelesaikan ini, sehingga tahun 2029 nanti kita sudah bisa melewati Tol Sumatera ini dari Pekanbaru sampai Medan, sehingga total panjang sekitar 1.700 kilometer." kata Budi.
Saat ini, waktu perjalanan yang berhasil dipangkas memang masih belum merata ke seluruh daerah di Sumatera. Namun ruas demi ruas yang telah tersambung jadi janji nyata yang perlahan memangkas biaya logistik hingga akhirnya menjadi motor baru ekonomi di Sumatera.
Simak juga Video: 10 Tahun Trans Sumatera Rintis Kekuatan Baru Ekonomi RI