Oke Gas! AHY Bakal Pimpin Rakor Pemberantasan Mafia Tanah 4 Hari Full

Oke Gas! AHY Bakal Pimpin Rakor Pemberantasan Mafia Tanah 4 Hari Full

Retno Ayuningrum - detikFinance
Jumat, 23 Feb 2024 15:42 WIB
Babak Baru AHY Jadi Menteri Jokowi
Foto: Dok. Kementerian ATR/BPN
Jakarta -

Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Raja Juli Antoni mengungkapkan sejumlah agenda Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri ATR/BPN. Salah satunya, AHY akan memimpin rapat koordinasi (rakor) pemberantasan mafia.

Dia memastikan AHY akan menjadi pimpinan rakor yang akan berlangsung selama empat hari tersebut, dari tanggal 1-4 Maret 2024. Namun, dia belum mengatakan lebih lanjut mengenai lokasinya.

"Tanggal 1-4 ada rapat koordinasi pemberantasan mafia tanah. Pasti, beliau yang memimpin," kata Juli saat ditemui di kantor, Jakarta, Jumat (23/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam rakor itu juga, Juli menjelaskan akan dihadiri sejumlah lembaga dan pihak terkait, mulai dari kepolisian hingga mahkamah agung. Pada kesempatan itu, mereka akan membahas serta mengidentifikasi kasus-kasus mafia tanah terbesar. Dia memperkirakan kasus-kasus mafia itu dapat diselesaikan tahun ini.

"Melibatkan kejaksaan, kepolisian, mahkamah agung seluruh Indonesia untuk mengidentifikasi beberapa kasus mafia tanah terbesar yang insyaallah bisa tuntaskan tahun ini," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, AHY mengungkapkan strateginya dalam melawan mafia tanah. Dia bilang akan menghadirkan kepastian hukum di bidang pertanahan. Sebagai menteri, AHY menegaskan dirinya bakal menegakkan semua aturan yang berlaku tanpa pandang bulu.

"Yang jelas, kita ingin untuk hadirkan kepastian hukum, kita perlu yakinkan agar semua taat hukum, jadi tidak boleh ada siapapun di negeri kita secara terbuka dan tertutup melawan hukum," beber AHY usai dilantik di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (21/2/2024).

Anak mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengatakan pihaknya bakal memihak kepada rakyat kecil. Jangan sampai masyarakat kesulitan untuk menggunakan tanahnya sendiri.

(eds/eds)

Hide Ads