Ridwan Kamil Buka-bukaan Proyek IKN, Sebut Keputusan Sejarah

Ridwan Kamil Buka-bukaan Proyek IKN, Sebut Keputusan Sejarah

Ilyas Fadilah - detikFinance
Sabtu, 02 Mar 2024 14:58 WIB
Ridwan Kamil
Foto: Herdi Alif Al Hikam/detikcom
Jakarta -

Ridwan Kamil (RK) yang merupakan kurator Ibu Kota Nusantara (IKN) menjelaskan tentang proyek ibu kota baru itu. Sebagai kurator tugas yang diembannya yaitu memastikan apa yang direncanakan sesuai dengan praktik yang dilakukan di lapangan.

Mantan Gubernur Jawa Barat itu mengatakan, IKN adalah keputusan sejarah yang diambil Indonesia.

"Tentang IKN, sebuah keputusan sejarah yang sudah diambil oleh negara ini. Sekarang mari fokus pada mensukseskan keputusan besar ini agar berhasil bukan sebaliknya," katanya di Instagramnya @ridwankamil, Sabtu (2/3/204).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RK menyebut IKN harus menjadi kota yang tak hanya jadi pusat pemerintahan, tapi juga diisi oleh orang-orang non Aparatur Sipil Negara (ASN/PNS). Sebab jika hanya pusat pemerintah, maka kotanya hanya diisi oleh kantor-kantor pemerintah.

"IKN ini pusat pemerintahan atau kota. Kalau pusat pemerintahan itu cuman kumpulan kantor-kantor pemerintah. Itu namanya Putra Jaya di Malaysia, gitu. IKN ini harus jadi kota, pusat pemerintahannya ada orang-orang non PNS-nya mendominasi," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Ia mencontohkan kesuksesan Washington DC, Amerika Serikat (AS) yang disebutnya dibangun dari nol. Namun ia tak menampik ada beberapa ibu kota baru yang berjalan gagal.

Misalnya, luas ibu kota yang terlalu besar hingga populasinya yang sedikit. Hal ini, kata RK, terjadi di ibu kota Australia, Canberra.

"The best capital in the world yang didesain dari nol adalah Washington DC. Sisanya rada gagal. Kegedean, kekurangan orang. Di Australia itu Canberra orangnya sedikit, ba'da magrib sepi. Saya bilang nggak boleh IKN seperti itu. IKN kita harus tetap ramai," imbuhnya.

RK menegaskan IKN tak boleh bernasib sama. Oleh karena itu disiapkanlah berbagai fasilitas pendukung, seperti fasilitas kesehatan, mal, olahraga, pendidikan, hiburan, dan lainnya. Terlebih ia menyebut syarat membuat kota jadi hidup adalah memiliki fungsi campuran.

"Ya sebenarnya kan kota mah segala rupa. Stadionnya nanti ada, mall-nya apalagi, kesehatan, pendidikan, saya kemarin ngusulin Jaya Ancolnya, kaya Universal Studio pokoknya hiburan apa pun lah ya," pungkasnya.

(ily/hns)

Hide Ads