Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir meminta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN bisa menuntaskan kebutuhan backlog atau kurang pasok perumahan di Indonesia yang kini mencapai 12,7 juta rumah. Kehadirannya diharapkan bisa menjadi solusi untuk perumahan anak muda ke depan.
Erick Thohir mengatakan tantangan hunian bagi masyarakat Indonesia akan lebih besar di masa depan. Hal itu karena sebanyak 52% penduduk Indonesia kini tinggal di wilayah perkotaan dan diperkirakan akan meningkat menjadi 70% pada 2035.
"Ketika kita bicara BTN menjadi sebuah solusi untuk perumahan masa depan anak muda ke depan, ini benar-benar harus punya strategi besar. 800.000 rumah itu tidak cukup hari ini. Sekarang kebutuhan backlog hari ini sudah 12,7 juta (rumah)," kata Erick Thohir dalam acara 74th btn Anniversary Festival 2024 di Indonesia Arena Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (3/3/2024).
Menurutnya, pembiayaan 1-1,5 juta rumah ke depan ini harus menjadi terobosan. Erick Thohir optimis BTN memiliki kapabilitas untuk mencapai target tersebut.
Hal ini melihat dari kinerja BTN yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, baik dari sisi aset maupun penurunan kredit bermasalah. Dari laba hanya Rp 200 miliar pada 2019, kini sudah mencapai Rp 3,5 triliun pada 2023.
"Tantangan tadi perjuangan, 12,7 juta rumah adalah angka yang harus kita lakukan terus. Saya titipkan juga pada direksi dan komisaris untuk benar-benar membangun ekosistem solutif antara BTN, Perumnas dan pemerintah untuk mulai membangun rumah yang millenial bisa punya rumah," tuturnya.
"Solusi ekosistem membangun perumahan yang ada di kota-kota besar ini menjadi tantangan tersendiri," tambahnya.
(aid/rrd)