Di Depan PM Kamboja, Jokowi Tawarkan Garap Proyek Infrastruktur Kereta Api

Di Depan PM Kamboja, Jokowi Tawarkan Garap Proyek Infrastruktur Kereta Api

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 05 Mar 2024 20:00 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wakil Presiden Maruf Amin (kedua kanan), Mensesneg Pratikno (kedua kiri), Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto (kiri) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) memberikan keterangan pers sebelum berangkat ke Australia dalam rangka menghadiri KTT ASEAN-Australia di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (4/3/2024). Dalam KTT tersebut Indonesia akan mendorong kerja sama dan penguatan integrasi ekonomi, terkait transisi energi dan transformasi digital, kemajuan paradigma kolaborasi dan penghormatan hukum internasional secara konsisten yang termasuk dalam isu Palestina. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.
Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawarkan BUMN Indonesia untuk menggarap proyek infrastruktur dan perkeretaapian di Kamboja. Tawaran ini diungkap Jokowi langsung dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet di Hotel Park Hyatt Melbourne, Australia.

Jokowi menekankan peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi melalui pengembangan konektivitas dan infrastruktur harus dilakukan oleh Kamboja dan Indonesia, baik sektor udara maupun laut.

Terkait investasi, Jokowi menyebut BUMN Indonesia siap berkontribusi dan menjadi mitra utama pemerintah Kamboja. Dia menawarkan agar BUMN Indonesia bisa masuk ke sektor perkeretaapian dan infrastruktur di Kamboja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain itu kita juga perlu terus mendorong interaksi antar sektor bisnis untuk perkuat perdagangan dan investasi," kata Jokowi dalam keterangan resminya, Selasa (5/3/2024).

BUMN sejauh ini memang tidak hanya memiliki proyek di dalam negeri saja, di kawasan Asia Tenggara BUMN juga berjaya.

ADVERTISEMENT

Misalnya, khusus untuk proyek perkeretaapian saja, yang terbaru PT Adhi Karya dan PT PP mendapatkan dua kontrak pembangunan infrastruktur perkeretaapian bergengsi di Filipina. Dua BUMN itu melalui kongsi patungannya akan menggarap proyek North South Commuter Railway di Filipina.

Bahkan, dalam catatan detikcom, Hutama Karya pada era 1990-an sudah melebarkan sayapnya ke Malaysia hingga Filipina untuk menjadi kontraktor untuk proyek-proyek infrastruktur jalan tol hingga jalan utama.

Untuk proyek di Filipina, Hutama Karya pernah membuat proyek Metro Manila Sky Way atau jalan tol layang sepanjang 9,5 kilometer (km). Proyek ini merupakan pembangunan jalan tol terbesar dan pertama di Filipina.

Sedangkan proyek di Malaysia adalah pembangunan jalan tol Anyer Hitam sepanjang 10 kilo meter. Proyek yang dibangun tahun 1990-1993 juga merupakan pembangunan jalan tol pertama di negeri jiran tersebut.

(hal/rrd)

Hide Ads