Investor Asing Mau Bangun Hunian hingga Smart City di IKN

Investor Asing Mau Bangun Hunian hingga Smart City di IKN

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 07 Mar 2024 13:36 WIB
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono/Foto: Dok Otorita IKN
Jakarta -

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkap ada investor asing yang akan masuk dalam proyek pembangunan ibu kota negara (IKN), Kalimantan Timur.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengatakan pertama ada investor asing yang masuk dalam pembangunan hunian di IKN.

"Kita bisa katakan bahwa investasi asingnya sangat riil dari paling tidak dua tadi, pertama dari konsorsium Tiongkok yang bermitra dengan konsorsium nusantara, dua lagi dari Malaysia (IJM Land Berhad)," kata dia ditemui usai penjajakan investor Proyek KPBU IKN Sektor Perumahan di Hotel Ayana Midplaza, Jakarta Pusat, Kamis (7/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah investor di sektor perumahan itu sudah masuk dalam 7 pemrakarsa konsorsium pembangunan hunian di IKN, baik rumah susun hingga rumah tapak.

"Konsorsium Citic, dan konsorsium Nusantara atau RBN, kemudian ada dari konsorsium Turba Trinity, Nindya Karya, Intiland, Ciputra, dari Malaysia, tadi yang pertama kan dari Tiongkok, dan dari Malaysia ada IJM, ada Maxim, 7 ya," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Kedua, OIKN juga telah melakukan penjajakan pasar untuk sektor smart city atau pembangunan kota cerdas di IKN. Agung meyakini dua sektor itu yang akan masuk investasinya dalam waktu dekat.

"Dua sektor itu yang paling dekat akan bisa mewujudkan investasi asing hunian. Bukan hanya menyatakan minat tetapi sudah buat studi kelayakan sudah dievaluasi dan akan segera di kompetisikan," ucapnya.

Agung menyebut dalam penjajakan mencari investor smart city, ada puluhan perusahaan yang sudah melirik dari 12 negara. Namun dirinya tidak menyebutkan secara detail perusahaan dan nama negaranya.

"Minggu lalu kita melakukan penjajakan pasar smart city, itu juga banyak sekali 36 perusahaan dari 12 negara. Jadi investasi asing juga yang sangat besar, tetapi saya belum bisa estimasikan nilai investasi berapa, tergantung proposal perusahaan tersebut," jelasnya.

(ada/ara)

Hide Ads