Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) menyentil pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia menyebut hal ini penting untuk dilakukan, namun ada pihak-pihak yang juga dirugikan.
JK sendiri mengaku kehadiran jalan tol telah berhasil memangkas waktu perjalanan. Hal ini dirasakan sendiri olehnya. Di sisi lain, menurutnya ada keseimbangan yang perlu dipikirkan.
"Tentu pembangunan infrastruktur penting. Saya pikir tadi dari rumah ke sini mungkin 45 menit sampai 1 jam, ternyata cukup 20 menit karena jalan tol bagus. Tentu juga tidak bagus yang punya rumah sebelahnya karena tidak bisa lagi ke warung," kata JK dalam acara Election Talks #4 di Universitas Indonesia, Kamis (7/3/2024) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ada baik buruknya juga suatu pembangunan itu. Baik untuk yang punya mobil, tidak baik untuk yang jalan kaki," tambahnya.
JK menilai belanja jor-joran yang dilakukan di era Jokowi membuat pemerintah selanjutnya tidak akan mudah mengurus Indonesia. Pasalnya ada beban yang harus ditanggung, salah satunya dari pembangunan infrastruktur.
"Siapapun pemerintahannya, tidak mudah memerintah Indonesia pada pemerintahan yang akan datang karena pemerintah sekarang telah menghabiskan segala sumber dana untuk suatu hal-hal yang kadang-kadang tidak efisien," ucapnya.
JK menyoroti beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang semakin berat. Hal itu terlihat dari pendapatan yang tidak sebanding dengan pengeluarannya.
"Pemerintah yang akan datang harus punya keberanian. Kalau dia kacau pemerintahan yang akan datang, maka semuanya akan kena. Jadi semua akan sulit," ucap JK.
(aid/eds)