PT Jasa Marga (Persero) Tbk berkomitmen untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas selama periode mudik Lebaran 2024. Lalu, apakah tahun ini akan ada diskon tarif tol?
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan, diskon tarif tol menjadi salah satu cara yang cukup efektif dalam mengatur volume kendaraan di jalan tol. Namun demikian, ia belum dapat memastikan apakah tahun ini Jasa Marga akan kembali memberikan diskon tarif tol.
"Untuk rencana potongan tarif tol sampai saat ini Jasa Marga masih mendiskusikannya dengan pihak terkait, khususnya dengan Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) dan juga Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lainnya untuk bisa dievaluasi," kata Lisye, ditemui di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta Timur, Kamis (21/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lisye mengatakan, secara prinsip potongan tarif ini dilakukan sebagai bentuk mendistribusikan lalu lintas (lalin) supaya tidak menumpuk di waktu puncak arus mudik dan arus balik. Adapun berdasarkan proyeksi Jasa Marga, puncak arus mudik akan terjadi pada 6 April dan arus balik pada 15 April.
Pada waktu puncak arus mudik, diperkirakan ada sekitar 259 ribu kendaraan yang akan keluar dari Jabodetabek. Sementara pada puncak arus balik, diperkirakan jumlah kendaraan yang kembali ke Jabodetabek mencapai 300 ribu.
"Supaya apa yang kami prediksikan ini tidak melebihi prediksi. Supaya semua antisipasi rencana rekayasa lalu lintas dapat tetap dilakukan, memastikan kapasitas jalan ini tetap bisa menampung lonjakan lalin," ujarnya.
Di samping itu, menurutnya penerapan diskon tarif tol efektif dalam membantu mengendalikan lalin. Hal ini terbukti dari penerapannya pada Lebaran tahun lalu, di mana Jasa marga memberikan diskon sebesar 20% untuk tarif Jalan Tol Jakarta - Cikampek (Japek) yang berlaku di sejumlah gerbang tol.
Sementara pada Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023-2024, Jasa Marga memberikan diskon sebesar 10% untuk pengendara yang melakukan perjalanan menerus dari Tol Cikampek Utama hingga Tol Kalikangkung.
"Apabila kita berkaca dari periode sebelumnya, tentunya ini cukup berhasil ya. Efektif untuk bisa mendistribusikan lalin tidak menumpuk di satu waktu tertentu yang menjadi prediksi waktu favorit dan juga waktu puncak," pungkasnya.
Simak juga Video 'Menghindari Microsleep saat Perjalanan Mudik':