Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), membeberkan rencana revitalisasi Terminal Blok M sekaligus Kawasan Blok M di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. MRT disebutnya menjadi pemegang mandat pemugaran kawasan tersebut.
Awalnya, Tuhiyat menjelaskan bahwa kawasan Blok M dulu terkenal menjadi salah satu tempat yang minim penerangan dan rentan dengan kejahatan. Sewaktu kuliah, ia bahkan pernah menjadi korban dari kejahatan tersebut.
"Dulu saya ingat waktu kuliah sering baca buku dan itu isinya macem-macem. Gelap jalurnya. Kemudian saya pernah ditodong di kawasan Melawai, pulang malam dari kampus ditodong. Nah itu kira-kira cerita sepintas," kisah Tuhiyat dalam agenda Konferensi Pers Hari MRT Jakarta di Taman Literasi Martha Tiahahu, Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu (23/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kawasan Blok M Mau Dipugar, Ini Alasannya |
Namun, semua hal tersebut sudah berubah lewat upaya pemerintah. Blok M kini menjadi salah satu kawasan yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat mobilitas masyarakat yang menggunakan transportasi umum seperti Trans Jakarta dan MRT, tetapi juga merupakan wilayah yang sering dikunjungi wisatawan.
Oleh sebab itu, berdasarkan perintah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, ia kemudian menjelaskan bahwa pihaknya diminta untuk mengembangkan transit oriented development (TOD) atau wilayah berorientasi transit.
Kawasan Blok M, termasuk Terminal Blok M dan sejumlah bangunan lain seperti Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERURI) dan MRT ASEAN, pun bakal dioptimalkan sebagai kawasan mixed use development.
"Itu nanti plan-nya sesuai izin Pemprov itu membangun suatu mixed use development, ini ada perkantoran dan lain sebagainya dan hunian yang terintegrasi dengan semua karena kita connecting dengan Peruri dan Asean. Jadi ini kawasan yang luar biasa, akan menjadi kawasan moderen yang terintegrasi dengan publik," jelasnya.
Kendati demikian, Tuhiyat menjelaskan bahwa penataan Kawasan Blok M kini masih masuk tahap kajian akhir. Walhasil, ia mengaku belum bisa merincikan total anggaran yang dibutuhkan untuk menata Blok M. Namun, ia memastikan hal tersebut akan dilakukan tahun ini.
"Nah next, kajiannya sedang berlangsung, jadi masalah value mungkin sabar dulu karena kajiannya belum final. Belum, (tanggal pastinya) belum," pungkasnya.
(kil/kil)