PT KAI Divisi LRT Jabodebek mulai menggenjot pundi-pundi pendapatan di luar tiket. Kali ini pundi-pundi pendapatan baru itu didapatkan dari metode naming rights alias hak penamaan stasiun.
Metode ini sebetulnya sudah tidak asing lagi, nama perusahaan disematkan pada nama stasiun. Misalnya saja merek BNI pada stasiun kereta commuter line dan kereta bandara BNI City.
Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono menjelaskan dari 18 stasiun LRT Jabodebek sudah ada satu stasiun yang bakal menggunakan naming rights. Tepatnya di Stasiun LRT Jabodebek Pancoran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika ditanya lebih lanjut pihak mana yang berpartisipasi pada naming rights Stasiun Pancoran, Mahendro enggan bicara banyak. Dia cuma mengatakan nanti akan diumumkan.
"Sejauh ini yang sudah pasti berkontrak ada satu nanti di Stasiun Pancoran. Cuma nanti pihak mereka yang akan statement. Kami nggak mau langkahi mereka," ungkap Mahendro saat berbincang di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2024).
Nantinya naming rights di Stasiun Pancoran akan dikontrak selama 3 tahun lamanya. Namun, Mahendro enggan terbuka soal potensi keuntungan yang bisa didapatkan dari naming rights yang dilakukan.
Selain Stasiun Pancoran, Mahendro mengatakan Stasiun Dukuh Atas juga bakal menyusul untuk mendapatkan naming rights.
"Stasiun lain, Dukuh Atas itu sudah ada yang menyatakan ketertarikannya. Dari Cawang ke Utara itu potensi ketertarikan banyak blm ada yang fixed," kata Mahendro.
Melalui program naming rights mitra perusahaan yang bekerja sama akan mendapatkan hak berupa tampilan nama brand yang diimplementasikan di berbagai media seperti aplikasi Access by KAI, website KAI dan penempatan pada signage, wayfinding, peta jalur, announcement, dan publikasi lainnya terkait stasiun-stasiun LRT Jabodebek yang dikelola oleh KAI.
"Benefitnya apa? Dia akan ditampilkan ke seluruh media yang bisa ditampilkan ya, seperti website, aplikasi KAI, announcement, signage di stasiun. Contohnya BNI City begitu kalau di Jakarta," kata Mahendro.
Sejak mulai beroperasi pada 28 Agustus, LRT Jabodebek telah berhasil mengangkut lebih dari 7 juta penumpang, Mahendro menilai jumlah raihan penumpang ini menjadi potensi menarik bagi mitra bisnis yang potensial untuk menjalin kerja sama yang produktif dan berkelanjutan.
(hal/das)