Resmikan 4 Bandara di Sulawesi, Jokowi Kenang Sulit Kirim Bantuan Saat Gempa

Resmikan 4 Bandara di Sulawesi, Jokowi Kenang Sulit Kirim Bantuan Saat Gempa

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 26 Mar 2024 21:55 WIB
Presiden Jokowi di Palu (tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Jokowi (DokPresiden Jokowi di Palu (tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden))
Palu -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meresmikan 4 bandara di Sulawesi. Keempatnya adalah Bandara Mutiara Sis Al-Jufri di Palu (Sulawesi Tengah), Bandara Banggai Laut di Kabupaten Banggai Laut (Sulawesi Tengah).

Lalu, Bandara Bolaang Mongondow di Kabupaten Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara), dan Bandara Taman Bung Karno di Kabupaten Sitaro (Sulawesi Utara), Selasa (26/3). Peresmian keempat bandara tersebut dipusatkan di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu.

Jokowi mengatakan bahwa beberapa tahun yang lalu telah terjadi gempa bumi di kota Palu yang menyebabkan kerusakan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri ini betul-betul sangat berat. Menurutnya kerusakan di bandara ini tergolong berat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tahu kerusakan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri ini betul-betul sangat berat. Saat itu runway-nya juga rusak, terminalnya juga rusak. Sehingga kita lakukan rehabilitasi dan rekonstruksi, termasuk tiga bandara yang lainnya, baik yang berada di Sulawesi Tengah maupun Sulawesi Utara," ujar Jokowi dalam keterangannya, Selasa (26/3/2024).

Jokowi menyebut dirinya merasakan betul betapa pentingnya sebuah bandara untuk mobilitas orang dan logistik. Tapi rusaknya bandara akibat gempa sempat mengganggu hal tersebut.

ADVERTISEMENT

"Sehingga saat itu saya ingat, mau mengirim bantuan saja tidak bisa masuk. Karena apa? Bandaranya tidak bisa dipakai saat itu," tambahnya.

Namun demikian, Jokowi bersyukur karena hari ini telah direkonstruksi dan direhabilitasi Bandara Mutiara Sis Al-Jufri dan diresmikannya tiga bandara lain di wilayah Sulawesi.

Rincian keempat Bandara yang diresmikan Jokowi di halaman berikutnya. Langsung klik

Dengan anggaran sebesar Rp 567 miliar, Bandara Mutiara Sis Al-Jufri memiliki runway berukuran 2.510 meter x 45 meter, yang mana dapat didarati oleh pesawat narrow body alias berbadan lebar.

"Kalau tadi saya melihat interior, arsitektur di dalam, saya kira sudah berubah semuanya dan makin cantik, semakin bagus dan siap untuk kita gunakan. Sehingga akan meningkatkan kecepatan mobilitas orang dan barang ke dan dari Sulawesi Tengah," jelas Presiden.

Sementara itu, Bandara Banggai Laut memiliki runway berukuran 1.200 meter x 30 meter dan bisa didarati oleh pesawat tipe ATR 72 terbatas. Luas terminal penumpang bandara ini adalah 1.400 meter persegi dan dapat menampung penumpang hingga 39 ribu orang setiap tahunnya.

Kemudian, Bandara Bolaang Mongondow memiliki runway berukuran 1.600 meter x 30 meter dan dapat didarati oleh pesawat tipe ATR 72. Dengan luas terminal penumpang sebesar 993 meter persegi, bandara ini mampu menampung penumpang hingga 52 ribu orang setiap tahunnya.

Terakhir, Bandara Taman Bung Karno memiliki runway berukuran 1.400 meter x 30 meter dan dapat didarati oleh pesawat tipe ATR 72. Luas terminal penumpang bandara ini adalah 600 meter persegi dan dapat menampung penumpang hingga 27 ribu orang setiap tahunnya.

Menhub mengucapkan terima kasih kepada Jokowi yang telah berkontribusi besar dalam merealisasikan pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi udara di Sulawesi. Hadirnya bandara ini diharapkan meningkatkan konektivitas di wilayah ini.

"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Presiden atas dukungan yang telah diberikan. Saya juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para pemangku kepentingan, mulai dari Kementerian dan Lembaga, DPR RI, Forkompinda Provinsi, Kabupaten, dan Kota, Asian Development Bank, serta kepada masyarakat yang telah mendukung dan bersinergi dalam penyelesaian dan pemanfaatan bandara-bandara tersebut," tutur Menhub.

Turut hadir dalam acara peresmian ini sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, Forkompimda Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara, Country Director Indonesia Resident Mission ADB, Sekretaris Jenderal Kemenhub Novie Riyanto, Inspektur Jenderal Kemenhub Arif Toha, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni, dan Dirjen Perhubungan Laut Antoni Arif Priadi.


Hide Ads