Pemerintah tengah menggenjot pembangunan proyel-proyek infrastruktur pendukung konektivitas di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Salah satu di antaranya ialah Jembatan Dirgahayu yang berada dalam lingkup proyek Jalan Tol IKN Seksi 5A Segmen SP. Tempadung-Jembatan Pulau Balang.
Melansir unggahan pada akun Instagram resmi Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR @pupr_binamarga, Rabu (27/3/2024), Jembatan Dirgahayu sendiri merupakan jembatan bertipe pelengkung dengan panjang 340 m.
"Demi semakin #MemudahkanJalanmu, jembatan ini sedang dalam proses pengerjaan juga bersamaan dengan tol IKN. Mari kita pantau dan tunggu kehadirannya," tulis Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara keseluruhan, per 21 Maret kemarin Jembatan Dirgahayu ini sudah masuk ke dalam tahap pekerjaan box girder dengan progres sudah mencapai 76%. Sisanya tinggal pekerjaan baja pelengkung atas dan PCI girder.
"Per 21 Maret Jembatan Dirgahayu sudah masuk tahap pekerjaan box girder yang sudah mencapai 76%, menyisakan pekerjaan baja pelengkung atas dan PCI girder. Sementara itu, pengerjaan pile dan kolom pelengkung bawah sudah mencapai tahap 100%," tulisnya.
Lebih lanjut, rincian dari struktur Jembatan Dirgahayu ini terdiri dari pondasi bored pile, pelengkung bawah beton bertulang, gelagar lantai jembatan menggunakan box girder, dan pelengkung atas menggunakan baja.
Proyek jalan tol menjadi salah satu yang dikebut pengerjaannya, dengan target dapat beroperasi pada Agustus 2024. Hal ini selaras dengan target penyelenggaraan Upacara Bendera HUT RI ke-79 di IKN. Adapun yang menjadi fokus ialah konektivitas ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Pembangunan Jalan Tol IKN sendiri dibagi dalam beberapa tahap, di mana untuk tahap 1 berjalan pada 3 seksi. Ketiga seksi yang dimaksud adalah Seksi 3A (Karangjoang-KTT Kariangau), Seksi 3B (KKT Kariangau-Simpang Tempadung), dan Seksi 5A (Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang).
Sebelumnya, Ditjen Bina Marga melalui akun Instagramnya melaporkan, secara spesifik menyebut progres pembangunan Seksi 5A proyek Tol IKN ini sudah mencapai 77,8%. Dijelaskan, panjang penanganan seksi ini berdasarkan total kontraknya adalah 6,67 km. Meski begitu proses pembangunan ini juga menemui berbagai kendala seperti perihal pembebasan lahan dan kebutuhan tambahan peralatan pengaspalan.
"Untuk menindaklanjutinya, dilakukan musyawarah dengan pemilik lahan serta penambahan alat pengaspalan," tulis Ditjen Bina Marga dalam unggahannya, pekan lalu.
Dalam catatan detikcom, Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis H Sumadilaga, sempat mengatakan ketiga ruas Tol IKN ini akan siap dijajal Agustus 2024 mendatang. Saat ini paket-paket pekerjaan konstruksi Jalan Tol sendiri rata-rata memiliki progres di atas 70%, termasuk seksi 5A tadi.
Kemudian ia menjelaskan untuk progres pengerjaan seksi 3A Karang Joang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 km sudah mencapai 72%. Sedangkan untuk Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung sepanjang 7,32 km sudah mencapai 74%. Sementara proyek Jalan Tol Ibu Kota Nusantara (IKN) Seksi 6A Sp. Riko-Rencana Outer Ring Road dan Seksi 6B Rencana Outer Ring Road-Sp. 3 ITCI masih terhambat masalah tanah.
Saat ini konektivitas ke IKN masih cukup terbatas dan harus melalui jalan yang agak memutar. Danis menjelaskan, jalur ke IKN melalui jalan tol sampai KM 38, kemudian lewat Samboja, sehingga kalau ditotal memerlukan waktu kurang lebih 2 jam lebih. Namun dengan fungsionalnya sebagian ruas Tol IKN-Balikpapan, rute ini bisa tembus hanya dalam 60-70 menit.
"Juni kita akan mencoba memanfaatkan jalan tol ini secara fungsional, di jalan tol Balikpapan-Samarinda exit di GT Karang Joang, kemudian jalan akses Kariango dan juga sampai ke arah nanti jembatan Pulau Balang, sampai Pulau batang, sampai dengan KIPP. Dan mungkin pada bagian ujung kita harus melalui jalan nasional karena masalah Tol 6A 6B itu," terang Danis.
Lihat juga Video: Klarifikasi Baleg soal Usul DPR Tak Ikut Pindah ke IKN