Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, masih akan diperpanjang penutupannya. Kementerian Perhubungan memperpanjang waktu penutup bandara tersebut selama 12 jam hingga Jumat sore nanti pukul 18.00 WITA.
Ditjen Perhubungan Udara menjelaskan keputusan itu diambil berdasarkan informasi Notice to Airmen (NOTAM) nomor A1010/24 NOTAMR A1009/24. Pertimbangan utamanya karena masih adanya abu vulkanik di airways dan hasil paper test menunjukkan positif volcanic ash (VA).
Citra satelit Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan sebaran abu sudah mengarah ke Barat, Barat Laut, Timur Laut dan Tenggara menutupi Manado dan Minahasa Utara.
"Diperpanjangnya penutupan sementara operasional Bandara Sam Ratulangi ini atas kesepakatan bersama Kepala Otoritas Bandara, General Manager AirNav, BMKG, dan Badan Usaha Angkutan Udara (BUAU) yaitu PT Garuda Indonesia, Lion Air Group, PT Citilink Indonesia dan PT Transnusa Aviation Mandiri," kata Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado, Ambar Suryoko dalam keterangannya, Kamis (19/4/2024).
Penanganan penumpang oleh para maskapai dilakukan dengan opsi reschedule atau refund berlangsung dengan aman dan tertib.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami masih terus memantau perkembangan dari erupsi Gunung Ruang, dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait dalam penanganan force majeure ini untuk mengantisipasi tindakan yang diperlukan demi memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan," tutur Ambar.
Selain itu pihaknya juga akan terus memonitor bandara-bandara sekitar yang terdampak dan berpotensi mengganggu aktivitas penerbangan.
"Penutupan operasional Bandara Samratulangi kami sesuaikan dengan kondisi terupdate, dan kami berharap masyarakat khususnya calon penumpang dapat memaklumi kondisi force majeure ini demi keselamatan penerbangan. Semoga semua kembali normal dan kondusif," pungkas Ambar.
(hal/eds)