PT Waskita Karya (Persero) Tbk melakukan percepatan Pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B. Terbaru, Waskita pembangunan ini telah mencapai milestone penting, yaitu pengangkatan pertama balok girder atau 'erection girder' di area Jalan Pemuda, Rawamangun.
Adapun lokasi tepat pengangkatan girder ini dilakukan di area span P06-07B yang berdekatan dengan Jakarta International Velodrome (JIV) dan Mall Arion.
"Girder ini merupakan salah satu struktur penopang utama untuk lintasan rel kereta LRT Jakarta Fase 1B," kata Direktur Utama PT. Jakarta Propertindo (Perseroda) Jakpro Iwan Takwin dalam keterangan tertulis, Selasa (30/4/2024).
Iwan menjelaskan girder yang digunakan adalah jenis PCU girder dengan panjang 31.5 meter. Setiap spannya akan digunakan dua buah PCU girder untuk menopang dua jalur rel yang nantinya dibangun pada tahapan selanjutnya.
"Aspek keamanan selalu menjadi poin utama dalam pekerjaan proyek LRT Jakarta, tentunya diterapkan dalam pengerjaan pengangkatan girder ini," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, proyek LRT Fase 1B diinisiasi oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Pembangunannya sesuai dengan implementasi masterplan yang tertuang dalam Perpres 55 Tahun 2018 dan perencanaan loopline LRT Jakarta untuk menghasilkan solusi kemacetan dan polusi udara serta menjadikan layanan transportasi publik menjadi lebih terintegrasi.
Sementara itu, SVP Corporate Secretary Perseroan Ermy Puspa Yunita menegaskan Waskita selalu mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam melakukan pekerjaan. Termasuk dalam proses erection girder yang memiliki risiko tinggi.
"Keamanan dan keselamatan kerja menjadi prioritas utama dalam melakukan setiap pekerjaan konstruksi. Sebagai informasi terkait K3, Waskita juga telah meraih penghargaan Safety Innovation untuk Proyek Jembatan Tol Musi KAPB dengan inovasi Moveable Mockup Table pada Erection Girder Bentang Non Standard pada ajang Indonesia Construction Safety Award (ICSA) tahun 2023," terang Ermy.
Sebelum melakukan pengangkatan girder, kata Ermy, tim proyek bersama owner PT. Jakarta Propertindo (Perseroda) Jakpro dan Management Consultant telah menyusun safety dan risk analysis terkait metode pengangkatan secara matang. Setelah itu, sertifikasi terhadap alat angkat berupa pengecekan non-destructive test (NDT) dan wire sling dilakukan oleh tim penilai PJK3 Disnaker.
Adapun proses persiapan hingga pengangkatan girder ini menggunakan kesempatan window time, yaitu pada pukul 22.00 - 04.30 WIB. Untuk pengangkatannya sendiri hanya memakan waktu sekitar 30 menit hingga 1 jam per girder.
Ermy menambahkan pihaknya turut melibatkan Satlantas Kepolisian RI dan Dishub DKI dalam proses pengangkatan girder demi memastikan kelancaran lalu lintas.
"Perseroan berkomitmen untuk menyelesaikan proyek LRT Jakarta Fase 1B ini dengan tepat waktu dan tepat mutu. Untuk mendukung layanan transportasi publik yang masif, Waskita melakukan pekerjaan konstruksi sesuai dengan target yang telah ditentukan," terangnya.
"Sampai saat ini proyek LRT Fase 1B mencapai progres sebesar 10,42% yang mengindikasikan deviasi positif dari rencana sebelumnya," tambah Ermy.
Inovasi Waskita di Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B
Sebagai informasi, tim proyek Waskita melakukan sejumlah inovasi pada pembangunan LRT Jakarta Fase 1B. Salah satunya menanam instalasi kabel di dalam beton menggunakan bor khusus. Hal ini bertujuan mengurangi tekanan yang lebih rendah, instalasi yang lebih aman, dan perawatan yang lebih efisien.
Selain itu, Waskita juga melakukan inovasi sistem pencahayaan dengan memanfaatkan penangkal petir sebagai media penghantar listrik yang disebut metode sistem elektrostatis.
Tim proyek juga melakukan inovasi Building Information Modeling (BIM) 7D, yaitu dengan melakukan Electronic Document Management System (EDMS) dan Common Data Environment (CDE). Proses ini dilakukan dalam satu platform Autodesk Construction Cloud (ACC), sehingga peninjauan dan persetujuan dokumen dapat dilakukan secara daring dan diakses oleh semua pemangku kepentingan.
"Pengembangan inovasi BIM menjadi hal yang wajib dilakukan selama pembangunan. BIM membuat proses pekerjaan pada proyek menjadi lebih mudah mulai dari pembuatan gambar kerja, review desain, mapping progress, sequence pekerjaan, quantity take off dan cost estimate, hingga koordinasi dengan pihak yang terlibat pada proses pembangunan proyek baik itu pemberi tugas, kontraktor, maupun konsultan," papar Ermy.
"Selain itu, dengan adanya sistem data berbasis cloud maka seluruh proses kegiatan proyek dapat terekam dan tersimpan dengan baik juga dapat diakses secara realtime kapan pun dan di mana pun," pungkasnya.
Simak Video "Video: 2 Pejabat BUMN Konstruksi Jadi Tersangka Korupsi Jalan Tol Lampung"
(ega/ega)